Jakarta (ANTARA) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman mengatakan ketika seseorang memilih profesi guru, maka harus berdasarkan kesadaran pribadi, bukan karena keterpaksaan.

"Menjadi guru harus diawali dengan keinginan pribadi akan profesi dan cita-cita sehingga akan timbul 'passion'. Bisa terlihat perbedaan antara guru yang memiliki 'passion' atau tidak," kata Sohibul saat memberikan pidato kunci dalam diskusi publik yang diadakan Fraksi PKS DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Sohibul Iman mengatakan salah satu yang selama ini banyak disorot masyarakat dari profesi guru adalah kompetensi yang dinilai belum ideal sesuai dengan yang diharapkan sebagai seorang guru.

Bila seseorang berprofesi sebagai guru diawali dengan kesadaran dan hasrat pribadi, kata dia, maka masalah keraguan terhadap kompetensi akan lebih mudah diselesaikan.

"Tinggal ikhtiar dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru ditingkatkan." ujarnya.

Baca juga: Mendikbud sebut minat kaum milenial jadi guru tinggi

Sohibul Iman yang 10 tahun lebih pernah tinggal di Jepang mengaku kagum dengan karakter guru di negeri itu. Bila ada murid yang kemampuannya di bawah rata-rata, cara guru untuk memotivasi, memberikan dorongan, dan bimbingan sangat luar biasa.

"Guru di Jepang tidak melihat waktu. Datang ke rumah muridnya untuk memberikan bimbingan dan mendengar keluhan anak sehingga terjalin hubungan yang dekat antara guru dengan murid. Akhirnya murid yang di bawah rata-rata itu terangkat kemampuannya," tuturnya.

Baca juga: Kowani : guru bukan hanya sekedar profesi

Sohibul Iman berharap bila memang salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah kompetensi guru, maka bisa segera diselesaikan.

Fraksi PKS DPR mengadakan diskusi publik bertajuk "Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia". Terkait tajuk diskusi tersebut, Sohibul berharap itu hanya bagian dari publikasi supaya lebih menarik.

"Jangan ditafsirkan seluruh guru menderita. Saya harap para peserta diskusi ini bisa membangun optimisme terhadap nasib guru di masa depan," katanya.

Baca juga: Pemerintahan Jokowi upayakan terus peningkatan kualitas guru

Narasumber yang hadir dalam diskusi yang dimoderatori Ali Chudori dari Departemen Pendidikan DPP PKS itu adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan MQ Wisnu Aji, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Abdul Mukti Bisri, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS Fahmi Alaydrus, dan pengamat pendidikan Rocky Gerung.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019