"(Kayanya kebudayaan Indonesia) mengajariku bagaimana mencintai kelemahanku, bagaimana mencintai perbedaanku," kata Agnez Mo saat menjawab pertanyaan Kevan Kenney di Build yang disiarkan lewat YouTube 22 November 2019.
Dalam kesempatan itu, Agnez Mo mengungkapkan bahwa dia tak punya darah asli Indonesia karena sebenarnya dia memiliki berbagai darah campuran Jerman, Jepang dan China.
"Aku cuma lahir di sana," kata penyanyi kelahiran Jakarta 33 tahun silam itu.
Pelantun lagu "Coke Bottle" itu lantas menjelaskan, meski tak punya darah asli Indonesia namun bukan berarti dia tak merasa bangga sebagai orang Indonesia.
"Aku memang selalu merasa berbeda, tapi bukan berarti aku merasa tak menjadi bagian dari Indonesia karena orang-orang (Indonesia) selalu menerimaku apa adanya," kata dia.
Baca juga: Agnez Mo antarkan nostalgia di panggung DFSK
Baca juga: Tiru dandanan kilat Agnez Mo dalam waktu 23 menit
Agnez Mo mengatakan banyaknya perbedaan adalah kekuatan bagi Indonesia.
"Aku tumbuh dengan itu.. Indonesia punya lebih dari 18.000 pulau dengan lagu-lagu tradisional yang berbeda dengan baju-baju tradisional yang berbeda. Aku bernyanyi di gereja, lagu-lagu gereja, aku juga seorang kristen di tengah masyarakat yang umumnya muslim... Tapi itu bukan cuma soal representasi budaya, tapi lebih ke inklusivitas," kata dia.
Dalam wawancara itu Agnez juga mengungkapkan bahwa dirinya "kagok" bersosial media karena dia terlahir di era tanpa sosial media. Meski demikian dia meraih penghargaan Ikon Sosial Media iHeart pada 2019.
"Saat aku menang penghargaan itu rasanya ironis, meski rasanya bangga juga.. dan yang penting karena aku jadi disorot media aku harus lebih bertanggung jawab dengan semua perkataanku di hadapan publik," kata dia.
Agnez Mo berhasil melebarkan sayap kariernya ke Amerika Serikat. Lagu "Overdose" miliknya masuk ke daftar top 20 radio-radio di Amerika Serikat.
Baca juga: Agnez Mo hadiri American Music Awards 2019
Baca juga: Agnez Mo jadi artis Indonesia pertama di Madame Tussauds Singapura
Baca juga: Agnez Mo beri dukungan untuk Melly Goeslaw soal "bullying"
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019