Jakarta (ANTARA) -- Menghadapi gempuran transformasi digital di di seluruh lini kehidupan, termasuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) berkomitmen untuk dapat lebih adaptif dan inovatif. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto di Jakarta, Senin.
"Selain itu, pilihannya adalah dengan membangun kemitraan atau kolaborasi," ujarnya.
Semakin pesatnya pertumbuhan industri e-commerce ternyata berdampak pada lahirnya berbagai model bisnis baru, antara lain peer-to-peer (P2P) lending, yang akan membantu pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman. Dengan demikian, model bisnis tersebut dapat saling menguntungkan dan mendorong inklusi keuangan.
Joko melanjutkan, dirinya optimistis industri BPR/BPRS dapat bersinergi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan daya saing industri BPR/BPRS dan memperluas akses layanan dalam upaya mewjudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri secara ekonomi.
"Sehingga, pada akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat dan aman," tambahnya.
Sebagai pengimplementasian komitmen tersebut, Perbarindo meluncurkan aplikasi GCG dan MR BPR yang dinamakan BPRudent Platform. BPRPrudent adalah Aplikasi yang dapat membantu BPR – BPRS mengimplementasikan tata kelola Perusahaan dan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada.
Sebelumnya, Perbarindo sudah meluncurkan Sistem Informasi Perbarindo, Rumah Lelang Perbarindo dan Jaringan Bersama (sharing bandwith).
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019