Jakarta (ANTARA) - Lelucon Presiden Brescia Massimo Cellino yang menyebutkan bahwa masalah striker Mario Balotelli adalah karena berkulit hitam dan dia "berusaha untuk menjadi lebih putih" telah disalahartikan oleh banyak pihak, klub Liga Italia (Serie A) itu mengatakan pada Senin.
Dunia sepak bola Italia terganggu rasisme selama bertahun-tahun dan Balotelli, lahir di Sisilia dari orang tua asal Ghana dan kemudian diadopsi pada usia tiga tahun, menjadi salah satu korban utama baru-baru ini dalam pertandingan di Hellas Verona oleh para pendukung tim tuan rumah.
Pemain berusia 29 tahun terus berjuang menemukan performa terbaiknya sejak bergabung dengan Brescia pada musim ini, dikeluarkan dari tim untuk pertandingan pada Minggu di AS Roma dan sang pelatih Fabio Grosso mengingatkan bahwa dia perlu lebih menunjukkan tekad kuatnya itu.
Baca juga: Pelaku aksi rasial kepada Mario Balotelli dapat hukuman "super" berat
Pada hari Senin, Cellino ditanyai tentang situasi Balotelli di sela-sela pertemuan umum Serie A.
"Dia berkulit hitam, apa yang harus saya katakan?" ujarnya. "Dia mencoba untuk menjadi lebih putih tetapi itu tidak mudah."
Cellino mungkin juga memilih menggunakan kata "hitam", yang dalam bahasa Italia sering bermakna sangat marah.
Brescia yang kini menjadi juru kunci klasemen Serie A itu kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa komentar sarkastik Cellino itu lebih ditujukan untuk mengkritik Balotelli.
"Penekanan oleh 'Calcio' Brescia itu hanyalah lelucon paradoks, tetapi kemudian jelas disalahartikan. Pernyataan itu dimaksudkan dalam upaya mengecilkan paparan media yang berlebihan dan dengan maksud untuk melindungi pemain itu sendiri," demikian pernyataan itu seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Teken kontrak dengan Brescia, Balotelli pulang kampung
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019