Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah masih meneliti peredaran produk susu formula asal Cina untuk memastikan produk susu terkontaminasi melamine asal negara tersebut tidak dipasarkan di dalam negeri. "Kita sedang cari, tetapi sampai sekarang belum ada laporan tentang itu," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari setelah menyaksikan pemancangan tiang pertama pembangunan rumah sakit kelas dunia di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Senin. Ia menambahkan, pihaknya telah memberikan instruksi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan penelitian terkait susu formula terkontaminasi melamine produksi Cina yang telah mengakibatkan ribuan bayi di negara itu sakit dan beberapa di antaranya meninggal dunia. "Hasilnya masih belum tahu, tetapi ini mesti diwaspadai," katanya. Namun, pejabat BPOM hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan soal penelitian mengenai susu formula produksi Cina di tanah air. Beberapa waktu lalu, susu formula terkontaminasi melamine--bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat plastik-- ditemukan beredar di Cina dan mengakibatkan ribuan bayi sakit serta beberapa di antaranya meninggal dunia. Pemerintah Cina sendiri telah melakukan inspeksi dan memusnahkan lebih dari 10.000 ton susu bubuk formula bayi produksi Sanlu yang telah ditarik dari peredaran karena terkontaminasi melamine. Setelah kejadian itu, Kementerian Kesehatan Malaysia melarang semua susu dan produk susu dari Cina sebagai langkah pengamanan. Singapura pun telah menghentikan impor dan penjualan semua susu dan produk susu dari Cina setelah tes lokal menemukan adanya sampel susu yang mengandung melamine di dua merek produk susu buatan Cina. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008