Pencabutan izin operasi itu merupakan yang kedua kali dialami Uber dalam dua tahun terakhir.
Menurut Badan Transportasi London (TfL), perubahan sistem Uber telah membuat para pengemudi tak berizin dapat mengunggah foto mereka pada akun milik pengemudi lainnya sehinggamereka bisa menjemput penumpang dengan identitas pengemudi lain yang sah.
Kegagalan sistem yang berisiko bagi keamanan dan keselamatan penumpang itu terjadi setidaknya pada 14.000 perjalanan Uber.
“Walaupun beberapa masalah ditangani, TfL tidak yakin bahwa ke depannya masalah serupa tidak akan terulang, sehingga bisa menyimpulkan bahwa saat ini, perusahaan Uber tidak memenuhi standar kepatutan dan kelayakan,” demikian bunyi pernyataan TfL.
Uber segera merespon bahwa pihaknya akan mengajukan banding, yang akan memakan waktu selama berbulan-bulan termasuk untuk proses persidangan.
Selagi dalam proses tersebut, kurang lebih 45.000 pengemudi Uber di London masih dapat beroperasi sekalipun izin operasional berakhir hari ini.
Uber, yang dianggap mengganggu bisnis taksi konvensional di London serta kota-kota lainnya di dunia itu, menyebut bahwa keputusan soal lisensi tersebut adalah hal yang “luar biasa dan salah.”
“Selama dua bulan terakhir, kami telah melakukan audit pada setiap pengemudi di London serta penguatan lebih lanjut terhadap proses kami,” kata pimpinan Uber untuk wilayah utara timur Eropa, Jamie Heywood.
Dia melanjutkan, “Kami meningkatkan sistem dan pengecekan di tempat untuk mengonfirmasi identitas para pengemudi tersebut dan akan segera menerapkan proses pencocokan wajah yang baru.”
Sumber: Reuters
Baca juga: Uber terancam ditarik dari Austria
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, saham Uber anjlok 9,85 persen
Baca juga: Uber kenalkan fitur baru untuk pecinta hewan; "Uber Pet"
Polisi tangkap komplotan pelaku order fiktif taksi daring
Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019