Saya ke Guam melihat di sana turismenya dikaitkan dengan adanya pangkalan militer. Jadi pangkalan militer itu yang menjadi pemicu (trigger) pembangunan dan turisme di Guam
Jakarta (ANTARA) -

Sektor pariwisata di Kepulauan Natuna, yang memiliki pangkalan militer, mungkin dikembangkan seperti Pulau Guam di Amerika Serikat (AS).

Pada 2018, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri pada 2018 telah melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan informasi di Hawaii dan Guam, dua kawasan kepulauan di AS yang memiliki karakteristik hampir serupa dengan Natuna dan dinilai berhasil mensinergikan kegiatan ekonomi, pariwisata, dan militer.

“Saya ke Guam melihat di sana turismenya dikaitkan dengan adanya pangkalan militer. Jadi pangkalan militer itu yang menjadi pemicu (trigger) pembangunan dan turisme di Guam,” kata Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral Kemlu Dindin Wahyudin di Jakarta, Senin.

Pernyatan tersebut disampaikan Dindin Wahyudin di sela-sela diskusi berjudul Pelibatan Mitra Potensial dalam Pembangunan Berkelanjutan di Pulau Luar Indonesia: Kasus Kepulauan Natuna (Engaging Potentials Partners on the Sustainable Development of Indonesia’s Outer Islands: the Case of Natuna Islands) di Jakarta, Senin.

Kemlu telah mengkomunikasikan analisis tersebut kepada Kementerian Pertahanan, agar konsep pariwisata yang didukung oleh keberadaan pangkalan militer dapat diterapkan di Kepulauan Natuna.

Baca juga: Natuna akhir 2019 diusulkan menjadi situs 'geopark' UNESCO

Di Guam sendiri, infrastruktur pendukung pariwisata seperti jalan dan hotel dibangun oleh Kementerian Pertahanan AS.

Sementara di Natuna, diharapkan sektor militer dan pariwisata dapat saling mengisi sehingga dapat menunjang pembangunan ekonomi di wilayah kepulauan terluar Indonesia itu.

“Jadi nanti akan saling mengisi, pariwisata tidak hanya didorong oleh keberadaan pangkalan militer,” kata Dindin.

Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, Kepulauan Natuna sebagai satu dari 111 kepulauan terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan yang dinamis, telah ditetapkan untuk dikembangkan sebagai pusat perikanan, pariwisata, ekonomi kerakyatan, konservasi, dan pertahanan militer.

Sejumlah sektor yang perlu dikembangkan di Kepulauan Natuna adalah infrastruktur, pariwisata, energi terbarukan, fasilitas air bersih, fasilitas pengolahan limbah, industri perikanan dan budidaya rumput laut, serta pengembangan kapasitas dan pelatihan vokasi.

Baca juga: Pemerintah akan jadikan Natuna destinasi wisata baru
Baca juga: Wishnutama diminta tuntaskan Kepres 10 destinasi wisata
Baca juga: Travel blogger dan jurnalis India gali pariwisata Lombok

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019