Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan kepada pemerintah penggunaan kartu pintar (smart card) pada 2009. "Kami usulkan lagi pembatasan premium dan solar bersubsidi melalui `smart card,`" kata Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, di Jakarta, Senin. Dikatakannya, pihaknya merencanakan ujicoba pemakaian "smart card" di wilayah Jabodetabek pada awal 2009. Menurut dia, pemakaian "smart card" merupakan alternatif selain penghematan bahan bakar minyak (BBM) melalui program konversi dan kartu kendali. "Selama ini, kami hanya melakukan manajemen pasokan, sekarang mau diusulkan manajemen permintaan," katanya. Rencana penggunaan "smart card" sudah dimasukkan dalam rencana kerja dan anggaran kementerian dan lembaga (RKAKL) tahun 2009, imbuhnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008