Menteri Edhy Prabowo: Jangan ragukan SDM perikanan Indonesia

Ada yang bilang kita belajar dari Jepang, padahal Jepang dulu belajar beternak budi daya kerapu dari kita

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengingatkan berbagai pihak agar jangan sampai meragukan kemampuan dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam sektor perikanan karena tidak kalah dengan negara lain.

"Ada yang bilang kita belajar dari Jepang, padahal Jepang dulu belajar beternak budi daya kerapu dari kita," kata Edhy Prabowo di Jakarta, Senin.

Untuk itu, lanjut Edhy Prabowo, diharapkan berbagai pihak jangan sampai ragu dan harus percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki SDM di Nusantara.

Ia juga mengutarakan rasa optimismenya bahwa setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak, bahwa pengembangan sektor perikanan akan lebih maju ke depannya.

Edhy Prabowo menyatakan bahwa pihaknya bakal lebih melibatkan peran pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, sehingga tidak ada lagi bantuan yang tidak diketahui dinas perikanan setempat.

Namun, ia mengharapkan agar dinas perikanan di berbagai daerah juga dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan budi daya perikanan di daerah masing-masing.

Edhy Prabowo mengatakan pihaknya juga berencana untuk menghidupkan kembali berbagai lembaga seperti Komisi Ikan Tuna, Komisi Udang, dan Komisi Budi Daya Mutiara.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa sektor perikanan budi daya akan kuat apabila pengelolaan sumber daya manusianya juga baik sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal memperkuat sekolah vokasional.

Edhy Prabowo menyampaikan bahwa Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) memiliki sumber daya dan potensi yang luar biasa. Pihaknya mendorong lulusan Politeknik KP untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan sektor perikanan dan mengelolanya dari hulu ke hilir.

"Anak-anak muda harus ditanamkan dalam benaknya, akan menjadi pengusaha, pembudidaya, dan harus bisa lebih hebat dari orang tuanya," katanya.