Madrid, (ANTARA News) - Seorang tentara Spanyol Senin tewas ketika satu bom mobil yang diduga milik ETA diledakkan di luar akademi militer di kota Santona di wilayah utara Cantabria, kata para pejabat. "Seorang tewas dan lainnya dirumahsakitkan," kata seorang pejabat di kantor gubernur di wilayah otonomi Cantabria. Ia menambahkan, bahwa nasib orang-orang yang cedera tidak berbahaya, seperti diwartakan AFP. Korban tewas adalah seorang anggota militer, namun tak segera diketahui apakah orang-orang yang luka, yang juga berkaitan dengan akademi itu, pegawai sipil atau militer, kata pejabat tersebut menambahkan. Dinas bantuan jalan wilayah Basque menerima telepon dari orang tak dikenal yang memperingatkan, dalam 35 menit mendatang akan terjadi ledakan yang diklaim sebagai serangan mengatas-namakan militan kelompok separatis Basque ETA. Ledakan tersebut menurut polisi Santona disebabkan oleh `bahan yang bisa merusak`, yang diletakkan di wilayah otonomi Cantabria yang berdekatan dengan negara Basque. Sepuluh orang cedera pada Minggu, setelah kaum separatis Basque yang dicurigai melempar bom-bom molotov ke satu kantor polisi di Ondarroa di Spanyol timurlaut untuk menarik para petugas keluar sebelum bom mobil itu diledakkan, yang melukai 10 orang. Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah satu bom mobil meledak di wilayah ibukota Vitoria, yang tak menimbulkan korban pada saat seorang tak dikenal memperingatkan memberi waktu kepada polisi untuk mengosongkan daerah itu. Pemerintah menduga ETA berada di balik dua ledakan tersebut, yang masing-masing ledakan melibatkan sekitar 100 kilogram bahan peledak. Jika benar ledakan itu pekerjaan ETA, ledakan terakhir yang dia lakukan menewaskan 824 orang sejak dimulainya kelompok tersebut melakukan aksi kekerasan 40 tahun lalu, dan kelima sejak mereka mengabaikan `gencatan senjata permanen` pada Juni 2007. Kelompok tersebut dianggap sebagai `organisasi teroris` oleh Uni Eropa. ETA telah melakukan serangkaian pemboman, sebagian besar di wilayah Basque timurlaut, sejak perundingan-perundingan dengan pemerintah gagal pada 2007. Korban sebelumnya adalah seorang petugas kepolisian yang tewas ketika satu bom mobil meledak di depan baraknya di Negara Basque pada 14 Mei lalu.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008