Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Senin pagi, melemah setelah akhir pekan lalu menguat, menyusul langkah pelaku pesar kembali membeli dolar setelah pemerintah AS memutuskan akan menyuntikkan dana sebesar 700 miliar dolar AS. "Pelaku pasar lebih cenderung membeli dolar AS, meski Bank Indonesia (BI) berencana memperpanjang fasilitas Repo surat berharga," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Senin. Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp9.335/9.340 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu Rp9.313/9.380 atau turun 22 poin. Ia mengatakan, pemerintah AS berusaha mengatasi masalah krisis keuangan setelah sejumlah perusahaan besar AS mengalami kerugian bahkan menyatakan pailit (bangkrut). Upaya AS itu mendorong pelaku asing yang diikuti pelaku lokal membeli dolar AS, sehingga mata uang asing itu menguat, katanya. Rupiah sebelumnya menguat hingga di bawah angka Rp9.400 per dolar AS, setelah BI memperpanjang fasilitas Repo dan juga mempertimbangkan kenaikan bunga BI Rate untuk mengatasi inflasi yang cenderung menguat. Namun, lanjut Kostaman Thayib, apabila BI menaikkan BI Rate, maka perbankan akan terpukul karena akan memicu bunga kredit bank. Pada gilirannya, kenikan bunga ini akan menahan debitur untuk mencairkan kredit yang akadnya sudah ditandatangani. Tingkat suku bunga kredit bank yang tinggi akan menyulitkan debitur mengembalikan pinjaman kreditnya kepada bank, tuturnya. Badan Keuangan Internasional, (IMF) sebelumnya menyatakan, BI harus menaikkan suku bunga BI Rate hingga mencapai 10,5 persen untuk mengatasi inflasi yang makin menguat. Namun posisi BI Rate yang mencapai 10,5 persen, akan menekan dan membuat pertumbuhan ekonomi nasional semakin melambat, katanya. Rupiah pada sore nanti, menurut dia diperkirakan masih tertekan karena sebagian pelaku lokal melepas rupiah untuk mencari untung. Pelaku lokal lebih agresif untuk melepas rupiah, setelah pada akhir pekan lalu mengalami kenaikan yang cukup tajam sehingga posisinya berada di bawah angka Rp9.400 per dolar AS, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008