Bandarlampung, (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal mengatakan titik kritis pelayanan arus mudik dan balik Lebaran di pintu gerbang Sumatera dari Jawa, adalah di Pelabuhan Bakauheni.
"Kalau melihat pemaparan Dinas Perhubungan Lampung, kesiapan sarana dan prasarana sudah baik untuk melayani pemudik, hanya Bakauheni yang menjadi titik kritis," kata dia, di Bandarlampung, Senin.
Terkait tidak adanya "tug boat" di Bakauheni, ia menjelaskan informasi dari Dirjen Perhubungan Darat, PT ASDP sudah menyewanya dan diletakkan di perairan Wilayah Pelabuhan Bakauheni.
Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu mengatakan persoalan penanganan arus mudik dan balik Lebaran selalu dilakukan setiap tahunnya.
"Kita tinggal belajar dari tahun-tahun sebelumnya, mana yang kurang tinggal dibenahi," kata dia.
Ia menjelaskan, kesiapannya sudah dirancang jauh hari, tetapi jika ada sesuatu kejadian, biasanya diluar tanggungjawab sebagai manusia seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca kurang mendukung.
Syamsurya juga menyoroti di seputar Pelabuhan Bakauheni tidak tersedia "tug boat fire fighting" padahal keberadaannya sangat dibutuhkan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Lebih baik kita mencegah, apalagi Pelabuhan Bakauheni sama posisinya dengan Merak. Jadi perlunya pengamanan di semua lini," kata dia.
Sementara itu, General Manajer PT Pelindo II Pelabuhan Panjang, Husein Latief menginformasikan bahwa di pelabuhan tersebut ada dua "tug boat".
"Sewaktu-waktu bila diperlukan kami siap mengoperasikan ke daerah tujuan," katanya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008