Asadabad, Afghanistan, (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 100 pejabat pemerintah dan polisi, termasuk seorang wakil gurbernur, keracunan setelah mereka menyantap makan malam mereka, kata beberapa pejabat Ahad. Seorang pria yang mengaku dari Taliban mengatakan telah meracuni secara massal, tapi pasukan militer NATO yang memberikan perawatan medis, menyatakan para korban diduga keracunan makanan. Sebanyak 100 orang jatuh sakit di provinsi Nuristan, Afghanistan timur, Sabtu malam, setelah mereka berbuka puasa, setelah melaksanakan puasa pada siang hari, kata Wakil Gubernur Provinsi itu Abdul Halim.Mereka memakan makanan yang disediakan di dapur kantor gubernur."Setelah kami berbuka puasa, sebanyak 100 orang jatuh sakit," katanya. Ia menambahkan banyak bahkan sampai pingsan. Halim mengatakan ia juga telah sakit tapi telah pulih pada Ahad. Namun kepala polisi provinsi itu masih dirawat di satu klinik, katanya. Penyebab keracunan tersebut tampaknya adalah roti yang mereka santap, tapi penyelidikan masih berlangsung. Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO, di Afghanistan untuk membantu pemerintah mengalahkan aksi perlawanan pimpinan faksi santri Taliban, menyatakan sebanyak 160 orang dirawat di satu klinik dan 200 orang lagi di stasiun polisi setempat. "Kendati penyebab keracunan itu belum sepenuhnya diketahui, ada dugaan itu adalah kasus keracunan makanan dan masalahnya sedang diselidiki oleh Polisi Nasional Afghanistan," kata ISAF dalam suatu pernyataan. Seorang pria yang mengaku bernama Ajab Khan dan mengatakan ia adalah seorang komandan Taliban di wilayah tersebut menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa keracunan itu dan mengatakan 300 orang telah terpengaruh. Nuristan adalah provinsi pedesaan di daerah pegunungan di perbatasan dengan Pakistan. Wilayah tersebut telah menghadapi banyak serangan dari pejuang Taliban sementara faksi garis keras pimpinan mantan perdana menteri Gulbuddin Hekmatyar juga aktif di sana.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008