Jadi memang harus dibangun pagar itu supaya jelas penindakannya nanti

Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut penerapan jalur sepeda di DKI Jakarta belum efektif penerapannya untuk pesepeda.

Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya jalur sepeda DKI Jakarta yang diterobos oleh pengendara motor maupun pengendara mobil.

"Jalur sepeda, kalau hanya dibuat marka dan 'traffic cone' kurang efektif penerapannya," ujar Djoko di Jakarta, Senin.

Baca juga: Penilangan jalur sepeda belum berlaku di Jakarta Pusat

Namun Djoko tidak menyalahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta atas usaha pembuatan jalur sepeda kini.

Hanya saja, ia menyayangkan masa sosialisasi yang singkat, serta pembuatan jalur sepeda yang terkesan mendadak.

Hingga saat ini, fasilitas jalur sepeda DKI Jakarta belum dilengkapi seperti belum tersedia pembatas pagar atau kanstin.

Djoko menyarankan agar jalur sepeda Jakarta dapat meniru dari Tiongkok dan Jepang dalam penerapannya, dengan jalur sepeda yang dibatasi pagar cukup tinggi.

Baca juga: Belasan kendaraan ditilang karena langgar jalur sepeda di Jaksel

"Di Tiongkok sikap warganya hampir sama dengan Indonesia, sulit diatur. Jadi memang harus dibangun pagar itu supaya jelas penindakannya nanti," kata Djoko.

Ia juga mengatakan, jika fasilitas jalur sepeda belum tersedia, maka keefektifan jalur sepeda sulit tercipta dengan hanya mengandalkan petugas Dishub dan aparat polisi.

"Kalau hanya andalkan SDM polisi dan Dishub hanya 'cilukba' saja nanti karena akan sulit ditindak, hanya kejar-kejaran terus nanti," kata Djoko.

Baca juga: 35 pengendara kendaraan bermotor ditilang di jalur sepeda Tomang Raya

Selain itu, tambah Djoko, sosialisasi sejak dini penggunaan sepeda harus sudah mulai diterapkan, misal anak-anak sekolah dibiasakan berangkat sekolah dengan sepeda," kata Djoko.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019