Jakarta (ANTARA News) - Penggabungan dua bank yaitu bank Niaga CIMB dan Lippo menjadi Niaga CIMB selesai pada pertengahan 2009."Pertengahan 2009 baru semuanya jadi satu sistem, belum ada perubahan, ini bank besar nggak mungkin kan tinggalkan lippo, tinggalkan niaga, hal ini sedang dikerjakan," kata Hashemi Albakri di Jakarta, Minggu.Ia mengatakan selama belum menjadi satu sistem keduanya masih tetap beroperasi.Menurut dia, dengan penggabungan tersebut maka total aset Niaga CIMB menjadi Rp93,7 triliun atau bank terbesar kelima. Selain itu, cabang Niaga CIMB akan menjadi 526. Ia mengatakan, saat ini cabang Niaga CIMB sebesar 256.Bank Niaga dan Lippo melakukan merger (gabung) menjadi Niaga CIMB, setelah pemilik saham pengendali dari keduanya Khazanah memilih opsi merger.Hal ini karena Lippo dan Niaga yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Investor asal Malaysia, Khazanah Bhd, terkena kebijakan kepemilikan tunggal (single presence policy) yang dikeluarkan Bank Indonesia. Dalam kebijakan tersebut dinyatakan, satu investor hanya boleh memegang saham pengendali (mayoritas) di satu bank. Untuk itu, apabila terkena kebijakan tersebut maka pemilik saham pengendali dapat memilih tiga opsi, yaitu merger, akuisisi dan pelepasan sahamnya, atau pembentukan holding.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008