Semarang (ANTARA News) - Meskipun masa angkutan Lebaran atau H-7 kurang tiga hari, arus mudik dari Jakarta dan kota-kota besar di Jawa Barat pada hari Minggu atau H-10 mulai memadati jalur jalan di wilayah Jawa Tengah, baik melalui jalur pantura, selatan, dan timur.Pantauan di sejumlah ruas jalan di jalur tersebut, menyebutkan, dibandingkan pada hari-hari biasa sudah ada peningkatan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan meskipun kenaikan itu belum signifikan.Meskipun ada peningkatan tetapi arus lalu lintas di Jawa Tengah masih lancar, belum ada kemacetan yang berarti yang dapat menghambat arus mudik.Di jalur selatan mulai dari Kabupaten Banyumas hingga Magelang, kendaraan bernopol luar Jawa Tengah seperti Jakarta (B), Bandung (D), dan Surabaya (L) mulai melintas di jalur tersebut. Hal ini terlihat dari barang bawaan mereka yang diletakkan di atas kendaraan.Sementara itu, untuk kendaraan roda dua yang diperkirakan akan mengalami peningkatan 25 persen dibandingkan Lebaran 2007 yang hanya 866.142 unit, juga sudah mulai melintas di jalur selatan. Meskipun jauh-jauh hari sudah ada imbauan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar jangan membawa anak ketika mudik memakai kendarana roda dua, pada H-10 masih ada pengendara sepeda motor berplat nomor B (Jakarta) membawa istri dan anaknya yang masih balita. Dalam satu sepeda motor tersebut ditumpangi suami-istri dan anak serta barang bawaan yang diletakkan di atas tangki bensin. Arus mudik memakai mobil pribadi dan sepeda motor sudah terlihat, tetapi sebaliknya di terminal bus yang menjadi tempat turunnya penumpang di jalur selatan jutsru belum mulai menampakkan kegiatan yang berarti. Di Terminal Bus Purworejo, bus-bus justru banyak yang kembali ke garasi karena penumpang masih sepi, hal yang sama juga terlihat di Treminal Bus Tidar Magelang. Staf Unit Pelaksana Teknis Terminal Tidar, Sabar mengatakan, aktivitas di terminal relatif sama seperti hari-hari biasa meski saat ini telah memasuki H-10 Lebaran. "Terminal masih sepi, belum ada peningkatan kedatangan penumpang. Mungkin mulai ada peningkatan pada H-5 dan puncaknya pada H-3," katanya. Seorang staf Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Bus Purworejo, Pujo Buntoro mengatakan, kondisi arus mudik beberapa tahun terakhir berbeda dengan sebelum tahun 2000. Menurut dia, saat ini orang belum tentu memanfaatkan waktu untuk mudik pada H-7 sebelum Lebaran. "Padahal dahulu, pada H-10 saja arus mudik sudah mulai ramai," katanya. "Puncak arus diperkirakan pada H-3 sebelum Lebaran atau pada hari Minggu (28/9)," katanya. Sementara itu, arus mudik melalui jalur pantura juga sudah mulai terasa, terutama yang melintas di Jembatan Cisanggarung di Kabupaten Brebes (perbatasan Jateng dengan Jabar). Dari Pos Polisi Cisanggarung disebutkan, arus kendaraan yang melintas di jalur tersebut setiap menitnya mencapai belasan kendaraan terutama sepeda motor. Pada umumnya mereka mudik secara berkelompok, yaitu 3-7 sepeda motor setiap kelompok, sedangkan untuk mobil pribadi hanya satu-atau dua kendaraan. "Saat ini arus mudik lebih didominasi pemudik dengan sepeda motor dan peningkatan itu sudah mulai dirasakan sejak hari Sabtu (20/9)," kata Bripda Lasdi, petugas jaga di Pos Polisi Cisanggarung. Kondisi jalan dari Cisanggarung hingga Tanjung (Brebes) ada dua jalur yang terdiri dari tiga lajur tetapi baru tiga lajur yang bisa dilewati akibatnya menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang empat kilometer karena arus lalu lintas juga cukup padat. Memasuki perbatasan jalur pantura Pemalang - Tegal, arus lalu lintas kendaraan masih tergolong lancar hingga Jalan Petarukan, meski di beberapa jalan seperti jalan lingkar utara (Jalingkut) dan Widuri sepanjang sekitar 2,5 kilometer kondisi jalan bergelombang. Arus lalu lintas kendaraan akan semakin lancar dan tertib ketika memasuki jalur pantura Kota Pekalongan, karena di sepanjang jalan utama dari Ponolawen hingga Kalibanger dipasang rambu dari bambu. Secara umum kondisi jalan di wilayah Kabupaten Batang hingga Semarang telah mulus dan dapat dilalui kendaraan dari arah barat ke timur atau sebaliknya. Namun, di jalur Alas Roban dan jalur lingkar selatan Poncowati, tampak iring-iringan kendaraan truk melintas di jalut tersebut sehingga mengakibatkan arus lalu lintas padat. Kapolwil Pekalongan, Kombes Pol. Polisi Suharya mengatakan, proyek perbaikan jalan di sepanjang pantura eks-Karesidenan Pekalongan akan selesai sebelum H-7 lebaran. "Saat ini proyek perbaikan jalan di pantura memasuki tahap penyempurnaan jalan, sehingga diharapkan pada H-7 lebaran semua jalur sudah dapat dilalui pemudik yang berkendaraan," katanya. Sementara itu untuk jalur Solo-Salatiga-Semarang belum ada peningkatan arus mudik yang signifikan, mengingat arus lalu lintas dari dua arah masih lancar. Jumlah kendaraan bermotor seperti truk dan mobil pribadi pada saat melintasi wilayah Ungaran dari arah Semarang lebih banyak dibandingkan dari arah Solo. Sejumlah kendaraan pribadi roda empat yang berplat nomor polisi luar kota di antaranya, Jakarta, Bogor, dan Wonogiri sudah ada yang melintasi Kabupaten Semarang ke arah Kota Solo.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008