Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) meminta masyarakat termasuk LSM seperti Indonesian Corruption Watch (ICW), yang selama ini bersuara lantang, jangan ragu dan membantu aparat penegak hukum dalam hal memberikan informasi dugaan korupsi. Ketua Umum DPN Pakar Pangan Jackson Kumaat, dalam keterangan tertulis Pakar Pangan di Jakarta, Minggu, juga meminta LSM itu untuk terus memantau proses penyidikan yang dilakukan KPK dan Kejaksaan Agung, agar aparatnya tetap bersemangat dan tidak mudah tergoda oleh pelindung koruptor. "ICW dan masyarakat perlu bersuara ke publik, apabila aparat penegak hukum lengah dan kurang teliti mengusut setiap pelaku yang terlibat korupsi atau suap," kata Jackson, yang pernah menjadi aktivis Forkot98 itu. Kasus korupsi terakhir yang diajukan ICW ke KPK adalah kasus aliran dana Bank Indonesia melalui YLPPI ke DPR. Kasus ini bermula dari pengajuan dana untuk diseminasi dan bantuan hukum mantan direksi BI yang diambil dari YLPPI. "Ini adalah kasus besar, karena merugikan negara sebesar Rp100 miliar," ujarnya. Jackson mendukung tindakan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberantas korupsi, termasuk menyeret pelindung koruptor ke pengadilan. "Pakar Pangan mendukung 100 persen penangkapan-penangkapan para koruptor di Tanah Air," katanya. Partai berlambang "beringin merah" ini memberikan apresiasi kepada KPK dan Kejaksaan Agung RI, yang dinilai makin gencar membongkar kejahatan korupsi dan suap di lembaga penyelenggara negara. Meski demikian, Jackson menegaskan, aparat penegak hukum tetap giat bekerja menuntaskan proses penyelidikan dan penyidikan, agar setiap kasus yang berhasil dibongkar, langsung diproses ke pengadilan. "Jangan sampai berkas kasus korupsi oknum pejabat negara, justru mengendap di tangan jaksa. Ini namanya proses jalan di tempat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008