Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda putra Indonesia Muhammad Ahsan/Bona Septano gagal mengikuti jejak rekan-rekannya meraih juara dalam Jepang terbuka Super Series 2008, setelah kalah dari pasangan Denmark, Lars Paaske/Jonas Rasmussen.
Walau sempat memberikan perlawanan sengi di game kedua, pasangan Indonesia itu tidak mampu membendung kemenangan pasangan Denmark yang memang terlihat terlalu tangguh bagi Ahsan dan Bona.
Setelah menang pada game kedua, mereka tidak mampu mempertahankan ritme permainan dan banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga kalah dengan skor 17-21, 21-15, dan 13-21.
Dukungan suporter Indonesia dari atas podium tidak mampu mengubah penampilan pasangan Indonesia yang untuk pertamakalinya mencapai final turnamen Super Series itu sehingga kalah cepat di game ketiga.
Usai upacara penyerahan medali, Ahsan dan Bina terlihat sedih dan langsung masuk ke dalam ruang yang dikhususkan bagi para atlet.
Melalui layanan pesan singkat (SMS) telepon selulernya Bona menyayangkan kegagalannya meraih gelar dalam turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS itu.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik untuk prestasi saya ke depan," ujar adik pemain ganda putri nomor satu dunia Markis Kido yang akan berulangtahun ke-21 Senin nanti.
Sementara pasangan Denmark mengakui pertandingannya melawan ganda Indonesia berlangsung luar biasa.
"Jelas kami bangga dan senang. Apalagi pasangan Indonesia sebetulnya bermain bagus, namun kami berada dalam kondisi terbaik kami sehingga bisa memenangkannya," kata Paaske.
Indonesia menempatkan tiga pemainnya di final Jepang Terbuka Super Series, yaitu pada tunggal putra, ganda campuran dan ganda putra.
Tunggal putra dan ganda campuran berhasil meraih gelar, sedangkan ganda putra hanya menjadi runner-up.
Gelar tunggal putri dimenangi pemain bukan unggulan asal China Wang Yihan yang mengalahkan unggulan ketujuh asal Hong Kong Zhou Mi 21-19, 17-21, 21-15. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008