Tanjungpinang, (ANTARA News) - Seorang wartawan RCTI yang bertugas di Kota Tanjungpinang, Hengki (27), Sabtu malam dianiaya sejumlah oknum TNI Angkatan Laut di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Km-3 daerah setempat. "Saya tidak ada masalah dengan anggota TNI AL," kata Hengki yang sejak Sabtu malam terbaring di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan perawatan. Ia mengalami luka cukup serius. Nasib serupa juga dialami Ismail serta seorang Satpam SPBU setempat. Mereka dikeroyok sejumlah anggota TNI AL yang sebelumnya sedang berkelahi dengan petugas keamanan dan petugas SPBU itu. Hengki dan dua karyawan SPBU tersebut sempat terjatuh karena tubuhnya dipukul berulang kali oleh para pengeroyok. "Saya dipukul ketika sedang merekam perkelahian antara orang-orang berambut cepak dengan petugas SPBU," katanya. Ia yang baru sekitar empat bulan menjadi wartawan RCTI di Tanjungpinang itu mendapat informasi ada perkelahian antara oknum TNI AL dengan petugas SPBU dari seorang rekannya yang berada di lokasi kejadian. Saat itu dirinya bersama rekan seprofesinya baru saja menghadiri acara buka puasa bersama di rumah salah seorang anggota DPRD Kepulauan Riau di Tanjungpinang. "Hengki langsung meluncur ke tempat terjadinya perkelahian tersebut, dan kami tertinggal," kata Agus Fatur Rahman alias Bagas, rekan Hengki yang merupakan wartawan Metro TV. Pengeroyokan di SPBU tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Anggota Intel Lantamal IV yang berada di lokasi kejadian, langsung membawa para korban ke RSAL, setelah melaporkan peristiwa itu kepada komandannya. Ismail, salah seorang korban pengeroyokan mengatakan awalnya yang `ribut` dengannya hanya satu orang, dan saat itu belum diketahui identitasnya. "Kemudian belasan orang berambut cepak berdatangan dan membantu rekannya itu mengeroyok saya dan seorang Satpam," kata Ismail yang mukanya bengkak dengan mata memerah akibat pukulan. Menurut dia, pengeroyokan terjadi karena antrian kendaraan jenis sepedamotor yang akan mengisi BBM dialihkan ke antrian mobil dari pukul 22.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Saat itu ada oknum anggota TNI AL yang keberatan disuruh pindah antrian oleh petugas SPBU. Kemudian terjadi keributan. Mendengar ada keributan, seorang Satpam SPBU langsung menghampiri oknum TNI AL tersebut. Saat itulah petugas SPBU dan Satpam itu dipukul oknum tersebut. "Saat dipisah, menjadi semakin banyak orang-orang berambut cepak berdatangan. Jumlahnya lebih dari 10 orang," kata Ismail. Sementara itu, pada Sabtu malam Pomal Tanjungpinang telah menangkap empat anggota TNI AL yang terlibat pengeroyokan tersebut. Empat anggota TNI AL itu adalah Sertu PN, Sertu JY, Pratu Ay dan Pratu KT. "Mereka sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Kami akan mengembangkan kasus ini," kata Danpomal Mayor Laut Setiawan. Komandan Lantamal IV Kota Tanjungpinang Brigjen (Mar) Lukman Sofyan menyesalkan pengeroyokan yang melibatkan anggotanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008