Jakarta (ANTARA News) - Panitia penyelenggara ritual Gema Perdamaian mengundang Sekjen PBB dan tokoh spiritual Tibet, Dalai Lama, hadir pada kegiatan yang menyerukan kedamaian dunia di Denpasar, Bali. Panitia juga mengundang para peraih nobel perdamaian dari sejumlah negara, tokoh lintas-agama dan beberapa pejabat tinggi negara, kata Sudiarta Indrajaya, ketua panitia kegiatan bertajuk "Love & Peace from Bali for the World" di Denpasar, Minggu. Jika undangan tidak hadir mereka diharapkan mengirimkan pesan perdamaian untuk ditayangkan di depan peserta "ritual". "Pesan dapat ditulis tangan atau direkam dalam pita kaset, sehingga nantinya dapat dibacakan atau ditayangkan panitia," katanya. Kegiatan yang digelar pada 12 Oktober mendatang sejak sore hari di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandhi, Denpasar itu, akan dilengkapi dua buah layar lebar. Sebelum penayangan pesan, acara yang akan diikuti sedikitnya 10 ribu orang, terlebih dahulu diawali dengan pawai perdamaian yang pesertanya warga lintas-agama. "Semua itu dimaksudkan untuk memohon keselamatan serta kedamaian dunia dan segala isinya," kata Sudiarta. Gema Perdamaian digelar berkenaan dengan meletusnya bom Bali 12 Oktober 2002. Namun demikian, "ritual" tersebut tidak untuk memperingati tragedi berdarah di Legian Kuta enam tahun silam tersebut. "Tidak, kami tidak memperingati itu, melainkan hanya memberi tempat kepada mereka yang ingin bersama-sama menyerukan dan mengumandangkan kedamaian ke seluruh penjuru dunia," kata Sudiarta. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008