Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mengubah nama panggilannya dari BPJS Ketenagakerjaan menjadi BPJAMSOSTEK tanpa mengubah badan hukum mau lambang badan.
"Panggil kami BPJAMSOSTEK mulai sekarang," kata Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJAMSOSTEK Irvansyah Utoh Banja ketika menutup Turnamen BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challange 2019 di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa yang berubah hanyalah panggilan saja, sementara badan hukum, lambang, dan semua yang terkait dengan administrasi formal tetap menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Baca juga: Kepersertaan atlet dalam program BPJAMSOSTEK masih sedikit
Baca juga: BPJAMSOSTEK tingkatkan manfaat dua kali lipat tanpa naikkan iuran
Perubahan nama panggilan tersebut sudah dirintis sejak 2016 ketika masyarakat, bahkan sebagian pejabat negara dan daerah acap keliru dengan badan penyelenggara jaminan sosial lainnya.
"Sebagian mereka bahkan menganggap bahwa kedua BPJS adalah lembaga yang sama tetapi dengan beberapa bidang pekerjaan atau program," katanya.
Sementara sejarah pendirian dua BPJS sejatinya memang berbeda. BPJS Ketenagakerjaan pada 13 Desember, 42 tahun yang lalu berdiri sebagai BUMN dengan nama PT Asuransi Tenaga Kerja atau disingkat PT Astek, lalu berubah lagi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan semula bernama PT Asuransi Kesehatan (Askes) yang kemudian berubah seperti sekarang sesuai dengan amanat Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Panggilan BPJAMSOSTEK sudah digaungkan satu bulan belakangan ini agar masyarakat lebih mudah menyebutkannya dan agar menjadi lebih dekat.
PDAM Bekasi
Pada kesempatan yang sama, Utoh mengapresiasi pelaksanaan Turnamen BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challange 2019 yang berjalan dengan lancar dan mengetengahkan sportifitas. Turnamen itu diselenggarakan serangkaian dengan hari jadi penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan ke-42.
Ia berharap tahun depan, turnamen yang sudah berlangsung 11 tahun berturut-turut itu, bisa terlaksana lebih baik dengan peserta yang lebih banyak.
Tahun ini terpilih 40 tim dari 143 yang terdaftar atau meningkat 79 persen. Tingginya minat perusahaan mengirim tim terbaiknya karena selama ini diselenggara dengan baik, mengutamakan kejujuran dan sportifitas tinggi dan dikawal oleh wasit dan perangkat lainnya secara profesional.
Tampil sebagai juara 1, PDAM Bekasi dengan mengalahkan BTN 3:2. Kemenangan PDAM Bekasi sudah diprediksi ketika di babak awal mengalah tim juara BRI.
Sementara posisi ketiga diraih Astra Honda Motor (AHM) dengan mengalahkan BNI melalui pertandingan yang mendebarkan dan berujung adu pinalti. Tops skor dipegang Rainhard dari BNI dengan 21 gol.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Tarakan berbagi tas ramah lingkungan di pasar
Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019