Tangerang (ANTARA News) - Api yang sejak Sabtu siang pukul 14.00 WIB membakar pertokoan di Pasar Anyar Kota Tangerang, Banten, hingga Minggu dinihari pukul 00.05 belum berhasil dipadamkan."Kalau api belum padam kami terus menyiram hingga tidak terlihat lagi asap pada beberapa toko yang masih terbakar," kata Kepala Dinas Kebakaran Pemkot Tangerang, Edi Mulyanto, ditemui ANTARA, Sabtu malam.Menurut dia, petugas telah mengerahkan 16 unit mobil pemadam dari Kota Tangerang, Jakarta Barat dan dari Kabupaten Tangerang untuk menjinakkan api, tapi api masih saja menjilati beberapa gudang penyimpanan barang kelontong dan peralatan olahraga. Hingga Minggu pukul 00.05 WIB yang masih bersiaga 10 unit pemadam dari Kota Tangerang dengan mengerahkan sekitar 140 aparat. Hingga Minggu dinihari, ratusan toko dan kios ludes dilalap api dan hanya tersisa beberapa toko yang juga merupakan tempat penimbunan barang di jalan Ki Samaun dan jalan Ki Asnawi yang masih. Bahkan di toko Cahaya Sport lantai tiga api masih menyala membakar aneka peralatan olahraga yang disimpan pemiliknya. Demikian pula tiga jalan utama di Kota Tangerang, yakni jalan Ki Asnawi, Ki Samaun dan jalan Damiyati ditutup total karena petugas pemadan dan polisi masih siaga. Meski petugas tidak mengalami masalah dalam persediaan air untuk menyemprot api, karena jarak lokasi kebakaran dengan Kali Cisadane hanya sekitar 30 meter. Menurut dia, kendala utama terhambatnya penyemprotan karena petugas kesulitan memasuki lokasi kebakaran akibat banyaknya pedagang kaki lima yang mengelar usaha di seputar areal kejadian. Dia menambahkan, api dengan mudah melalap kios yang sebagian terbuat dari kayu dan kencangnya angin yang bertiup. Menurut Edi Mulyanto, pihaknya tidak akan meninggalkan lokasi bila asap masih ada, dan sejauh ini belum ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Petugas belum menemukan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu maupun menaksir kerugian harta benda yang terbakar karena api belum seluruhnya padam. Sebelumnya, Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim langsung meninjau lokasi kebakaran dan prihatin terhadap pedagang yang telah ditimpa musibah dalam bulan puasa.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008