Selama ini kita lihat antrean kendaraan berbahan bakar solar di SPBU cukup panjang dan persediaan BBM tersebut juga cepat habisPangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan 20.000 kartu bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi bagi warga Kota Pangkalpinang, agar penyaluran BBM tersebut tepat sasaran.
"Saat ini 100 dari 20.000 fuel card telah disalurkan kepada warga," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kepulauan Babel, Yanuar saat memantau pendaftaran kartu BBM subsidi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan untuk mempercepat pendistribusian kartu BBM subsidi ini, Pemprov Kepulauan Babel bekerja sama dengan BRI dan Pertamina menggencarkan sosialisasi kepada warga, agar mereka bisa segera mendaftarkan dan memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu ini.
"Pada 2 Desember tahun ini kartu BBM ini diberlakukan, sehingga warga yang tidak memiliki fuel card ini tidak bisa membeli solar subsidi di SPBU," ujarnya.
Baca juga: Babel-Pertamina luncurkan Kartu BBM, kendalikan solar bersubsidi
Menurut dia, kebijakan pemberlakuan kartu BBM ini, guna mencegah antrean kendaraan yang panjang di SPBU dan penyaluran BBM subsidi yang tidak tepat sasaran.
"Selama ini kita lihat antrean kendaraan berbahan bakar solar di SPBU cukup panjang dan persediaan BBM tersebut juga cepat habis sehingga menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan solar subsidi tersebut," katanya.
Salah seorang warga Kota Pangkal Pinang, Herdiansyah mengaku sangat mendukung pemerintah memberlakukan Kartu BBM solar subsidi, karena akan memudahkan sopir truk mendapatkan BBM tersebut.
"Selama ini kita cukup susah mendapatkan solar dan harus melewati antrean panjang dulu untuk mendapatkannya," katanya.
Selain itu, ketersediaan BBM solar di SPBU juga cepat habis. "Kita harus antre jam 03.00 WIB dini hari untuk mendapatkan solar dan terkadang subuh BBM ini sudah habis," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Babel luncurkan kartu berkendali BBM subsidi
Baca juga: Belajar mengurangi subsidi BBM dari Batam
Pewarta: Aprionis
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019