Pangkalpinang (ANTARA News) - Sebanyak 60 orang calon penumpang kapal laut dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, gagal mendapatkan tiket keberangkatan dan terpaksa menginap di kompleks pelabuhan tersebut."Hingga H-10 Idul Fitri 1429 H, jumlah penumpang kapal laut tujuan Pelabuhan Tanjung Priok terus meningkat, sehingga puluhan calon penumpang tidak mendapatkan tiket dan tidur semalaman di kompleks pelabuhan," ujar staf Adpel Pangkalbalam, M. Dayar di Pangkalpinang, Sabtu. Ia menjelaskan, dalam sepekan terakhir jumlah penumpang tujuan Pangkalbalam - Tanjung Priok terus meningkat seiring semakin dekatnya lebaran Idul Fitri, sedangkan penumpang tujuan Pangkalbalam - Manggar (Belitung) masih sepi. Menurut dia, sekitar 60 calon penumpang terpaksa menunggu jadwal keberangkatan kapal besok Minggu (21/9) yang akan berangkat pukul 13.00 WIB dan penumpang masih didominasi pekerja bangunan, perkebunan sawit dan penambang timah sedangkan PNS dan anak sekolah masih sepi. Ia menambahkan penumpang kapal Ro-ro Srikandi tujuan Pangkalbalm - Tanjung Priok berangkat Sabtu (20/9) pukul 14. 00 WIB dengan jumlah penumpang 547 penumpang.Sementara kapal Ekpres Bahari tujuan Pelabuhan Pangkalbalam- Tanjung Pandan Belitung juga berangkat Sabtu (20/9) pukul 12.00 WIB dengan jumlah penumpang 80 penumpang dari kapasitas kapal 150 penumpang. Calon penumpang tujuan Tanjung Priok (Jakarta) yang seharusnya berangkat Sabtu (20/9) banyak yang terlambat datang ke pelabuhan, sehingga akan diberangkatkan Minggu (21/9) dengan kapal Sahabat Demikian juga calon penumpang tujuan Tanjung Priok untuk keberangkatan Sabtu (20/9) juga tidak berhasil mendapatkan tiket karena sudah habis, sehingga tepaksa berangkat Minggu (21/9) dengan kapal Sahabat. Sampai saat ini, katanya, penambahan jadwal berangkat kapal tujuan Tanjung Priok maupun Pulau Belitung belum ada, hanya sekali dalam sehari karena belum ada lonjakan penumpang dan lonjakan penumpang akan terjadi seminggu sebelum Lebaran. Seorang calon penumpang bernama Iqbal mengaku terpaksa menunggu kapal berangkat ke Tanjung Priok Minggu (21/9) karena tidak mendapatkan tiket untuk berangkat Sabtu. Dia bersama tujuh orang rekannya asal Buton terpaksa menginap di pelabuhan dan membeli tiket kapal dari Pelabuhan Pangkalbalam-Tanjung Priok sebesar Rp230 ribu per orang. "Tingginya harga tiket sebagai beban bagi kami, apalagi harus menginap semalam di pelabuhan dengan resiko kesehatan terganggu, padahal perjalanan ke Buton cukup melelahkan," ujarnya. Iqbal yang sehari-hari bekerja sebagai kuli tambang timah rakyat di Toboali, sekitar 150 km dari Kota Pangkalpinang, menyatakan pasrah perjalanannya ditunda sehari asalkan bisa ketemu keluarga di Buton. Harga tiket kapal laut dari Pangkalbalam tujuan Tanjung Priok sudah naik sejak 1 September 2008 menjadi Rp230 ribu dari harga semula yang hanya Rp175 ribu. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008