Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat, di Medan, Sabtu, mengatakan empat langkah itu mulai meningkatkan pemantauan harga di pasar.

Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menilai untuk jangka waktu pendek perlu sedikitnya empat langkah untuk menekan angka inflasi di Sumatera Utara khususnya pada akhir tahun 2019.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat, di Medan, Sabtu, mengatakan empat langkah itu mulai meningkatkan pemantauan harga di pasar.
Baca juga: Gubernur Sumut minta TPID kendalikan harga cabai untuk tekan inflasi

Kemudian Satgas Pangan harus lebih meningkatkan pengawasan dan penindakan bagi pelaku penimbun barang dan pedagang yang menjual barang dengan harga d luar kewajaran serta peningkatan pasokan barang di tengah masyarakat, antara lain dengan melakukan operasi pasar dan berdialog atau sosialisasi dengan pelaku pasar tentang perlunya menjaga inflasi.

Dia menjelaskan, secara historis, tekanan inflasi pada bulan November terutama bersumber dari bahan makanan.

"Untuk itu perlu berbagai upaya untuk meredam harga bahan makanan dan.lainnya," katanya.
Baca juga: Inflasi tinggi, Gubernur Sumut minta kepala daerah serius kendalikan

Inflasi Sumut 2019 diharapkan masih bisa berada pada rentang target inflasi nasional 3,5 plus minus 1 persen sampai dengan akhir tahun 2019.

Hingga Oktober, secara kumulatif, inflasi Sumut sudah sebesar 3,21 persen dan secara year on year (YoY) 2,84 persen.

Secara kumulatif inflasi Sumut yang sebesar 3,21 persen berada di atas angka nasional 2,22 persen.

Namun secara YoY , inflasi Sumut sebesar 2,84 persen masih di bawah angka nasional sudah mencapai 3,12 persen.

"Semiga pada November masih deflasi agar inflasi secara kumulatif dan YoY bisa terus ditekan," ujar Wiwiek Sisto Widayat.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019