"Tingginya kebutuhan rumah itu membuat REI tetap berharap pemerintah terus mendukung penuh dalam segala sisi," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia ( REI) Sumut, Andi Atmoko Panggabean di Medan, Sabtu (23/11/2019.
Medan (ANTARA) - Kebutuhan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Sumatera Utara masih cukup tinggi atau sekitar 700-an ribu unit.
"Tingginya kebutuhan rumah itu membuat REI tetap berharap pemerintah terus mendukung penuh dalam segala sisi," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia ( REI) Sumut, Andi Atmoko Panggabean, di Medan, Sabtu.
Bantuan semakin diperlukan, agar pengembang semakin leluasa membangun rumah MBR itu.
Baca juga: PUPR ubah aturan uang muka rumah bersubsidi menjadi satu persen
Dia berharap masalah pembangunan rumah MBR tidak bermasalah lagi, seperti mendekati akhir tahun ini dimana kuota kredit untuk rumah subsidi sudah habis.
Kemudahan lain yang diperlukan adalah kemudahan perizinan dari pemerintah kabupaten/kota di lokasi pembangunan rumah MBR.
"Dengan segala keterbatasan, REI Sumut masih hanya bisa membangun sekitar 20.000 - 30.000 unit tiap tahun," katanya.
Dewan Kehornatan DPD REI Sumut Tomi Wistan menyebutkan, dengan mengacu pada banyaknya permintaan rumah MBR atau naik sekitar 20 persen per tahun, maka seharusnya kuota MBR mencapai sekitar 330.000 ( FLPP dan SSB).
Baca juga: Anggota DPR mendukung program strategis bantuan stimulan rumah
Tetapi ternyata, total kuota di tahun 2019 adalah 168.868 unit ( FLPP dan SSB) sehingga itu artinya di tahun 2019 kuotanya hanya sekitar 50 persen dari jumlah yang seharusnya dinaikkan.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019