Dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu sore tersebut, skor pada waktu normal berakhir imbang 1-1. Pada adu penalti, Elang Muda berhasil menjadi pemenang berkat keunggulan 5-3.
"Saya puas dengan kondisi anak-anak yang seperti itu. Coach hanya mengangkat mental. Semalam saja sampai hotel pukul 3 pagi," kata Bambang saat ditemui setelah pertandingan.
Baca juga: Tim Indonesia raih peringkat ketiga Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia
Pasukan Bambang Warsito memang memiliki masa pemulihan yang singkat. Mereka mengakhiri pertandingan semifinal melawan Malaysia pada pukul 23.30 WITA.
Setelah menjalani pertandingan yang melelahkan, mereka masih memerlukan waktu untuk meninggalkan Stadion Batakan karena akses yang dipadati kendaraan penonton, dan pada Sabtu siang harus kembali bertanding.
"Motivasi tinggi dan harga diri bangsa tidak mau kalah. Kita tunjukkan, kita bisa," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Coach Ito itu mengatakan menjelang laga hari ini, para pemainnya melewatkan makan pagi dan hanya mengonsumsi roti dan pisang.
Perihal pertandingan, Bambang menilai timnya masih kerap terburu-buru dalam menyelesaikan peluang. Hal itu mengakibatkan dari banyaknya peluang yang diciptakan tim pelajar Indonesia, hanya satu yang berbuah gol ke gawang Korsel.
Setelah turnamen itu usai, Bambang mengatakan para pemain akan kembali ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. Untuk turnamen tahun depan, pihaknya akan kembali mencari pemain-pemain baru karena bagi sebagian besar pemain timnas pelajar, ini merupakan tahun terakhir mereka di SKO Ragunan.
Tim pelajar Indonesia berencana mengikuti turnamen serupa di Thailand tahun depan. Oleh karena itu, Ito berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dapat mempersiapkan tim dengan lebih matang, sehingga para pemain tidak demam panggung.
Baca juga: Pelatih tim pelajar Indonesia minta maaf timnya gagal ke final
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019