London (ANTARA News) - Dolar AS berbalik arah, Jumat, beralih melemah terhadap euro di tengah kekhawatiran tentang biaya rencana baru pemerintah membantu sektor perbankan bermasalah.
Mata uang tunggal Eropa itu pada akhir perdagangan berada pada 1,4369 dolar dibandingkan dengan 1,4348 dolar pada Kamis petang di New York.
Namun dolar mempertahankan kenaikannya terhadap yen, menjadi 106,99 yen dari 105,37 yen pada Kamis.
Greenback, demikian mata uang AS itu disebut, pada awal perdagangan meningkat di tengah berita pemerintah AS berencana mengambil alih kredit macet yang telah membuat bank-bank pincang dan membantu mengatasi krisis finansial global.
Inisiatif AS ini juga mendorong kenaikan besar di pasar saham seluruh dunia.
Namun arah dolar kemudian berbalik, karena para investor terbebani implikasi selanjutnya dari langkah AS tersebut, kata para analis,seperti dilaporkan AFP.
"Kemungkinan sebuah solusi tentu membantu sentimen pasar," kata para ekonom di bank Perancis, BNP Paribas.
"Tetapi, apakah rebound itu berkelanjutan, akan tergantung pada detil rencana tersebut, sebagai contoh bagaimana bank menurunkan nilai asetnya dan bagaimana menghargakan asetnya."
"Lebih dari itu, rencana itu mungkin akan meminta dukungan dari Kongres."
Dalam perdagangan di London, Jumat, euro dipindahtangankan pada 1,4369 dolar terhadap 1,4348 dolar akhir Kamis, pada 154,21 yen (151,21), 0,7870 pound (0,7889) dan 1,5970 franc Swiss (1,5852).
Dolar berada pada 106,99 yen (105,37) dan 1,1080 franc Swiss(1,1047).
Pound berada pada 1,8314 dolar (1,8185).
Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 869 dolar per ons dari 863 dolar akhir Kamis. (*)
Copyright © ANTARA 2008