Intinya Konstratani adalah meningkatkan produktivitas padi, jagung, kedelai dan sebagainya
Palu (ANTARA) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi mengatakan gerakan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Konstratani) merupakan program Kementerian Pertanian untuk lebih mengoptimalkan peran dari Balai Penyuluh Pertanian yang ada di daerah-daerah.
"Karena program ini baru dan pada tahap awal ini Kementerian Pertanian melakukan tahapan sosialisasi di tingkat provinsi di Sulawesi Tengah," katanya, di Palu, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan ini mendapat respon positif dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah dan kabupaten/kota.
Program Konstratani ini, kata dia, salah satunya menggerakan para penyuluh pertanian yang ada di tingkat kecamatan untuk lebih proaktif dalam mendampingi petani agar petani terus memiliki semangat dalam melaksanakan kegiatan mengolah lahan secara optimal dan maksimal peningkatan produksi, produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Intinya Konstratani adalah meningkatkan produktivitas padi, jagung, kedelai dan sebagainya," kata Dedi.
Semuanya tentu harus pula di dukung dengan sarana dan prasana yang memadai. Termasuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mulai dari penyuluh sampai kepada petani. Untuk itu Kementerian Pertanian tentu melalui dinas-dinas di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan melaksanakan bimbingan teknis bagi penyuluh dan petani.
Dengan begitu, ia berharap produktivitas padi naik dari misalnya rata 5 ton per hektare menjadi 14 ton per hektare sesuai yang diharapkan Pemerintah Pusat. Begitu pula dengan komoditas lain seperti jagung dari 5 ton per hektare bisa naik menjadi 20 ton per hektare.
Konstratani juga diharapkan tidak hanya mampu meningkatan kesediaan pangan bagi rakyat Indonesia, juga peningkatan kesejahteraan petani dari Sabang sampai Merauke, dan mengekspor pangan, khususnya beras. "Itu bisa terjadi jika produktivitas pertanian meningkat," kata Dedi.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Trie Iriyani Lamakampali menyatakan siap melaksanakan gerakan Konstratani.
Ia menyatakan tahap awal ada tujuh kabupaten dan 25 kecamatan yang sudah sepakat melaksanakan program Konstratani. Apalagi sejak gempa bumi pada 28 September 2018 ada 70.000 hektare sawah tidak bisa diolah, tidak hanya karena musim kemarau, tapi juga masalah irigasi yang rusak dalam belum diperbaiki.
Namun demikian, Provinsi Sulawesi Tengah, kata dia, tiap tahunnya bisa surplus beras hingga 300.000 ton.
Baca juga: Kadin ingatkan pentingnya genjot produktivitas pertanian dan pangan
Baca juga: Anggota DPR ingin pemerintah atasi persoalan distribusi pupuk subsidi
Pewarta: Anas Masa
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019