Balikpapan (ANTARA) - Pelatih tim pelajar Indonesia Bambang Warsito meminta maaf karena tim asuhannya dikalahkan tim Malaysia sehingga gagal mencapai final Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia/Asian Schools Football Championship 2019.
Tim pelajar Indonesia takluk adu penalti 3-5 dari tim Malaysia, dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Jumat.
"Saya mohon maaf kepada semua suporter, semua yang hadir di sini, tim kami belum bisa memetik kemenangan. Kami telah berusaha keras sejak menit pertama, tapi memang faktor luck belum memihak," kata Bambang pada sesi konferensi pers purnalaga.
Pada laga tersebut skuat Elang Muda sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Robertus Rumbiak pada menit ke-37. Tetapi tim pelajar Malaysia mampu menyamakan kedudukan melalui gol Muhammad Khairi Suffian pada menit ke-51.
Malaysia harus tampil dengan sepuluh pemain sejak menit ke-68 akibat Affa Danial diusir keluar lapangan. Sayangnya, tim pelajar Indonesia gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain pada sisa waktu normal dan tambahan waktu, serta takluk pada adu penalti.
Baca juga: Garuda Belia Tersandung Adu Penalti
Sepakan eksekutor tim pelajar Indonesia Muhammad Reza Alfarid gagal masuk ke gawang Malaysia, akibat eksekusi gaya Panenka yang ia lepaskan dapat ditangkap kiper Malaysia. Meski demikian sosok yang akrab disapa Coach Ito itu sama sekali tidak mau menyalahkan sang pemain.
"Dia kalau di latihan suka bikin trik seperti itu. Saya sebenarnya sudah tekankan, nendangnya yang polos saja. Tapi ya kondisi di lapangan kan yang memutuskan sang pemain," tuturnya.
Perihal pemilihan algojo penalti, Bambang menyatakan bahwa dirinya memprioritaskan pemain-pemain yang sudah berpengalaman. Namun ada beberapa pemain berpengalaman yang tidak berani mengeksekusi penalti.
Walau harus menelan pil pahit kekalahan, Bambang menyatakan cukup puas dengan penampilan anak-anak asuhnya.
Baca juga: Tim pelajar tidak terpengaruh kekalahan timnas senior oleh Malaysia
"Saya cukup puas hari ini. Anak-anak bermain dari awal sampai akhir dengan ketat terus, silih berganti menyerang, tapi kita tidak beruntung," ujarnya.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019