London, (ANTARA News) - Harga minyak naik untuk hari ketiga berturutan Jumat, melewati level 100 dolar AS per barrel, pada akhir pekan yang sangat bergejolak bagi pasar finansial.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober, melonjak 2,49 persen menjadi 100,37 dolar AS per barrel, demikian diwartakan AFP.
Di London, minyak Brent North Sea naik 2,21 dollar menjadi 97,40 dolar per barrel.
"Kenaikan harga berlanjut setelah pasar kembali bergairah, didorong oleh adanya rencana penyelamatan oleh pemerintah AS atas gangguan pasokan," kata Kevin Norrish, seorang analis pada Barclays
Capital di London.
Pemerintah AS mengatakan pihaknya telah menetapkan sebuah rencana penyelamatan untuk menyelesaikan menggunungnya hutang tak tertagih yang merongrong bank-bank selama tahun yang lalu.
Berita lain yang mempengaruhi pasar mintak Jumat, kelompok militan di bagian selatan Nigeria, Gerakan Emansipasi Delta Niger (MEND), mengatakan telah menghancurkan pipa utama penyaluran minyak milik Royal Dutch Shell.
Serangan itu merupakan yang kelima kali terhadap fasilitas milik Shell di Rivers State, pusat industri minyak Nigeria, selama sepekan.
Sejak muncul pada awal tahun 2006, MEND yang berjuang agar warga lokal di bagian Selatan Nigeria mendapat saham yang lebih besar dari perolehan penjualan minyak, telah memangkas produksi minyak Nigeria lebih dari seperempatnya.
Pada hari Kamis harga minyak mentah dunia sempat menyentuh level 102 dollar AS ketika dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia setelah sejumlah bank sentral menawarkan pinjaman jangka pendek bernilai miliaran dollar AS kepada sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan dana segar di tengah tekanan global atas kredit.
Dollar AS yang melemah membuat minyak menjadi lebih murah bagi para pembeli yang memegang valuta asing yang lebih kuat. Seperti emas, minyak juga merupakan pilihan investasi di tengah gejolak ekonomi.
Harga minyak mentah melonjak sekitar enam dollar AS pada hari Rabu setelah pemerintah AS menyelamatkan raksasa asuransi AS AIG senilai 85 miliar dolar.
Tetapi pada hari Selasa harga minyak anjlok hingga di bawah level 90 dolar AS setelah terjadi gejolak di pasar finansial dipicu oleh kekhawatiran melemahnya permintaan terhadap energi, kata para pedagang.
Pada pekan ini negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC memangkas pertumbuhan minyak dunia untuk tahun 2008 sebesar 1,02 persebn dari 1,17 persen sebelumnya, setelah terjadi penurunan permintaan di AS, negara konsumen energi terbesar di dunia.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008