Jakarta (ANTARA News) - Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin pekan ini menyerahkan surat kredensial kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat, dalam pertemuan yang cukup singkat itu kedua belah pihak telah membahas mengenai peningkatan hubungan dwipihak. Pada kesempatan itu, Hamid Awaluddin menyampaikan penghargaan atas perhatian Presiden Medvedev yang tinggi kepada Indonesia. "Indonesia sangat bangga bahwa kerjasama kedua negara sejauh ini tetap harmonis dan lancar. Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan di kemudian hari," katanya. Ia juga mengatakan bahwa berbagai landasan hubungan dwipihak yang telah terbangun akan ditindaklanjuti. Mengenai hubungan dua negara, Presiden Medvedev menilai bahwa telah ada landasan yang cukup kuat untuk melakukan kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan budaya. "Oleh karena itu, bidang-bidang ini harus terus didorong agar dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," ujarnya. Kerja sama ilmu pengetahuan Indonesia-Rusia tengah memuncak seiring dengan rencana peluncuran satelit Rusia di Biak, Irian Jaya. Perundingan mengenai rencana peluncuran satelit Rusia tersebut masih terus berjalan untuk membicarakan hal-hal yang bersifat teknis. Sementara itu, untuk kerjasama pendidikan telah terjadi pertukaran pelajar dan mahasiswa antara berbagai universitas di kedua belah pihak. Saat ini terdapat sekitar 70 mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Rusia, sedangkan pada 2008 Pemerintah Indonesia memberikan 6 beasiswa darmasiswa kepada mahasiswa Rusia. Bahkan, kamus Indonesia-Rusia saat ini sedang dalam proses penyelesaian antara Universitas Indonesia dan Universitas Negeri St. Petersburg. "Tukar menukar dosen juga terus dijajaki untuk meningkatkan pengetahuan di berbagai bidang," ujar Hamid. Sedangkan untuk bidang kebudayaan, apresiasi Rusia terhadap Indonesia dinilai semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kunjungan turis Rusia ke Indonesia. Tahun 2008 ini turis Rusia ke Indonesia bisa mencapai 100 ribu, atau mengalami peningkatan 100 persen. "Untuk itulah, KBRI akan mengadakan Indonesian Expo 2008 pada 20-26 September untuk menjaring lebih banyak pedagang, investor dan wisman Rusia ke Indonesia," kata Hamid.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008