Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) mengakui bahwa Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sampai saat ini tak nyaman bagi pemudik dalam angkutan lebaran tahun ini. "Memang, kenyamanan di Priok bagi pemudik tidak maksimal. Bagi kami, Priok itu seperti di Texas, AS," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Dephub, Susetyo Wihadi kepada pers di Jakarta, Jumat. Dalam paparan Kesiapan Angkutan Laut untuk angkutan lebaran 2008, Pelabuhan Tanjung Priok masuk dalam daftar salah satu dari 52 pelabuhan yang dipantau selama lebaran. Penegasan tersebut terkait dengan pengakuan PT Pelayaran Nasional Indonesia bahwa Pelabuhan Tanjung Priok sampai sekarang tak nyaman dan seram bagi calon penumpang. "Buktinya, kami kewalahan menghadapi ulah para preman yang bebas memasukkan barang tanpa dokumen ke atas kapal," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelni, Abubakar Goyim. Susetyo melanjutkan, untuk itu pihaknya menekankan bahwa ketertiban dan kenyamanan di pelabuhan terbesar di Indonesia itu tergantung dari pihak terkait, termasuk penumpang. "Priok ke depan memang harus lebih baik, karena penataannya terkait dengan tata ruang dan lainnya," katanya. Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan mengakui pihaknya kewalahan menghadapi para preman dan inang-inang di Priok. Sementara bagi Kaubdit Pengmebnagan Informasi Ditjen Perhubungan Laut, Dwi Harmadji mengatakan, pihaknay sudha meminta kepada pihakt terkat agar eksistensi preman di Priok tak dilindungi aparat. "Bukan rahasia, ada oknum aparat yang membekingi mereka," katanya. Buktinya, akhir-akhir ini, pihaknya telah memberlakukan ketentuan kelebihan barang dengan jalur khusus di Priok, ternyata juga "diobrak-abrik" oleh mereka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008