Jakarta (ANTARA) - Banyak ketegangan yang tercipta setelah sejumlah persoalan di antara Pangeran Wiliam dan Pangeran Harry terungkap di publik.
Mulai dari tata letak duduk, persoalan karyawan istana, hingga rencana Pangeran Harry yang memutuskan tahun ini tidak merayakan Hari Raya Natal bersama dengan keluarga kerajaan lainnya di Sandringham.
Seorang sumber dari People menyebutkan hubungan kakak beradik ini mulai merenggang pada 2016, ketika Wiliam memperingatkan Harry yang dinilai terlalu cepat menjalin hubungan dengan Meghan. Hal ini rupanya menyebabkan sakit hati pada Harry.
Baca juga: Pangeran William tak masalah bila anaknya gay
Baca juga: Pangeran William bahagia Villa masuk Liga Premier
Dalam sebuah wawancara dengan ITV, Harry mengungkapkan bahwa banyak hal yang tidak dapat dihindari. Dan meskipun mereka adalah kakak beradik, namun pada saat ini mereka tidak berada di jalur yang sama.
Seorang sumber dari kerajaan juga menyebutkan hubungan kakak beradik yang merenggang tersebut merupakan hasil dari adanya babak baru dalam kehidupan mereka.
"Sama seperti kasus dalam keluarga lainnya, ketika salah satu saudara mereka menikah, maka akan ada satu periode untuk melakukan penyesuaian," ujar sumber tersebut. "Mereka akan memiliki prioritas baru dan fokus yang berbeda.".
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa William akan menjadi Raja, sehingga tanpa disadari akan timbul kompetisi di antara kakak beradik ini.
"Kondisi itu sudah menjadi kerikil dalam hubungan William dan Harry," kata sumber itu menambahkan.
Kerabat dekat dari pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle juga menyebutkan bahwa pasangan ini berjuang dari perasaan terisolasi dari keluarga kerajaan. Sahabat terdekat mereka, Tom Bradby, bahkan menyebutkan pasangan ini sangat terluka dan rapuh.
Baca juga: Pangeran William khawatirkan kondisi Pangeran Harry usai bicara di TV
Baca juga: Pesawat Pangeran William kembali ke Lahore akibat badai petir
Baca juga: Pangeran William & Kate lihat dampak perubahan iklim di Pakistan
Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019