Cianjur (ANTARA) News) - Sekitar 101 pelajar dari dua sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat digiring ke Mapolsek Karangtengah karena terlibat tawuran antar mereka, Jumat. Kapolsek Karangtengah AKP Lubis melalui Kanit Reskrim Aiptu Gunawan mengatakan mereka terlibat tawuran dengan saling lempar batu di Jalan Raya Bandung, Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Cianjur. Ulah mereka mengganggu ketertiban umum, sehingga mereka digiring ke Mapolsek untuk dibina. Polisi juga mengamankan barang bukti yang digunakan sebagai alat tawuran di antaranya gesper berkepala besi serta beberapa alat lain yang terbuat dari besi. Bahkan salah seorang pelajar bernama Agus kedapatan membawa senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam tawuran tersebut. Menurut saksi mata di lokasi kejadian, awalnya sebuah angkutan kota (angkot) yang ditumpangi puluhan pelajar SMK Negeri 1 Cikalu, Cianjur yang hendak menuju sekolah dicegat sejumlah pelajar dari sekolah lain di depan Markas Koramil Karangtengah. "Jumlah banyak sekali, dan mereka mencegat angkot saya. Saya kemudian tancap gas, karena saya khawatir pelajar yang menumpang angkot saya turun," kata Junani, sopir angkot bernomor polisi F-1944-YP itu. Upaya Junani menghindari amukan dari pelajar lainnya itu berhasil, tetapi angkot mengalami kerusakan di beberapa bagian karena terkena lemparan batu. Pelajar SMK sebanyak itu setelah didata dan dibina, kemudian dilepas setelah pihak sekolah masing-masing datang ke Mapolsek Karangtengah. Sedangkan salah seorang di antaranya yang kedapatan membawa senjata tajam, masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Begitu pula dua temannya yang mengetahui pelajar itu membawa senjata tajam, juga masih diperiksa di Mapolsek Karangtengah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008