Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Indonesia akan sulit mencapai produksi minyak yang tinggi hingga 1,7 juta barel per hari.
"Sebagai pakar perminyakan, saya katakan sulit mencapai produksi hingga 1,7 juta barel per hari karena produksi terus menurun secara alamiah," kata Purnomo dalam seminar yang diselenggarakan LKBN ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penurunan produksi minyak juga terjadi di negara lain seperti AS yang produksinya 10 juta barel per hari dan akan terus menurun.
"Secara alamiah produksi minyak pasti akan turun, apalagi industri perminyakan Indonesia sudah lebih 100 tahun. Siapa yang bisa mengingkari ini," ujarnya.
Dahulu minyak Indonesia terlalu banyak disedot karena pemerintahan memproduksi minyak demi mengejar penerimaan yang besar.
Pemerintah sendiri terus melakukan upaya agar dapat menaikkan produksi migas di mana saat ini dari 107 kegiatan eksplorasi, 19 kegiatan penambangan berhasil menemukan cadangan migas.
"Mengapa hanya sedikit yang ditemukan cadangannya karena industri perminyakan yang ibarat judi, besar risikonya," katanya.
Faktor lainnya yang menjadi kendala penurunan produksi adalah adanya krisis ekonomi yang dilanjutkan sejumlah pergantian pemerintah, sehingga investor menunda investasi. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008