Dili, Timor Timur (ANTARA News) - Komosi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berbagi pengalaman dengan negara Timor Leste menyusul keinginan negara itu membentuk lembaga sejenis untuk memberantas praktik korupsi. Menurut Ketua KPK Antasari Azhar, keinginan Timor Leste membentuk lembaga seperti KPK disampaikan dalam pertemuan KPK dengan Ketua Parlemen Timor Leste Fernando "Lasama" de Araujo dan Jaksa Agung Longuinhos Monteiro di Dili, Jumat petang. Timor Leste sekarang sudah mempunyai satu embrio lembaga pemberantas korupsi yang diprakarasai Parlemen, namanya Prodovia Direitus Humanus Justica, yang dipimpin Sebastiao Ximenes. Selain beberapa kali ke Indonesia, mereka juga melakukan studi banding ke Filipina, Hongkong, dan sejumlah lain negara. Dari hasil kunjungan kerja itu, tampak jelas bahwa Timor Leste menginginkan pendirian badan anti korupsi model KPK milik Indonesia. Sejauh ini, lembaga itu telah melakukan studi banding ke Makao, Hongkong, dan sejumlah lain negara. Bahkan Filipina juga menjadi satu negara yang dimintai bantuan dalam pembentukan lembaga anti korupsi ini. Kepada ANTARA, Antasari menyatakan,"Yang paling utama dari semuanya adalah komitmen egara dan masyarakatnya untuk memerangi korupsi. Ini harus menjadi musuh bersama yang laten sifatnya. Setelah itu, sudah pasti diperlukan instrumen". Instrumen yang diperlukan itu, katanya, termasuk instrumen perundangan dan instrumen keras, data dan sistem informatika, serta sumber daya manusia. Dalam kasus Timor Leste yang baru beberapa tahun merdeka, katanya, KPK tidak akan memberikan bantuan teknis. "Kami hanya memberikan nasihat, panduan, penerjemahan penerapan KUHAP karena mereka belum memiliki itu, dan beberapa hal lain. Indonesia beruntung telah mempunyai KUHAP," katanya. Di seluruh dunia, katanya, harus ada jarak yang tegas antara penegak hukum dengan yang berperkara. Karena itulah kepatuhan terhadap kode etik pemberantasan korupsi bagi para petugasnya harus benar-benar dipatuhi. Menurut rencana, katanya, Perdana Menteri Timor Leste , Jose Alexandre Xanana Gusmao, beserta sejumlah anggota delegasi akan datang ke Jakarta secara resmi guna membahas masalah ini. Secara khusus, Azhar menyatakan bahwa selain Timor Timur, negara lain yang juga menyatakan minatnya membentuk lembaga sejenis KPK adalah Qatar. Antara KPK dan para pejabat yang berwenang di negara itu telah menjalin komunikasi soal ini. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008