Jakarta (ANTARA) - Fujifilm meluncurkan kamera generasi X-series yaitu Fujifilm X-Pro3 yang merupakan penerus dari Fujifilm X-Pro2 yang diluncurkan pada Maret 2016.
"Kami tidak pernah berhenti menciptakan inovasi yang melebihi ekspektasi publik serta meningkatkan pengalaman para fotografer dalam merasakan kemurnian fotografi di setiap bidikan gambar yang diambil melalui teknologi lanjutan hybrid viewfinder," ujar Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia, Noriyuki Kawakubo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Dikemas dalam bodi titanium untuk bagian eksterior, X-Pro3 menggunakan sensor 26.1MP "X-TransTM2 CMOS 4" dan mesin pemrosesan gambar "X-Processor 4," yang pertama kali digunakan di FUJIFILM X-T3, kemudian FUJIFILM X-T30.
Baca juga: Fuji GFX 100MP, mirrorless dengan stabilisasi gambar build-in
Baca juga: Fujifilm hadirkan kamera Fujifilm XF10
Dengan menggunakan kombinasi tersebut, disertai firmware baru, AF phase detection bekerja dengan pencahayaan -6EV, yang berarti kamera mampu bekerja dalam keadaan yang hampir gelap.
Hybrid Viewfinder lanjutan yang terdapat dalam X-Pro3 menggunakan panel EL organik beresolusi tinggi 3,69 juta titik.
Kamera X-Pro3 juga menghadirkan CLASSIC Neg Film Simulation yang mensimulasikan film warna negatif yang biasanya digunakan untuk foto sehari-hari.
Kamera X-Pro3 juga dilengkapi berbagai aksesoris opsional seperti BLC-XPRO3 leather case dan MHG-XPRO3 hand grip. BLC-XPRO3 leather case memamerkan desain klasik X-Pro3 yang elegan sambil melindungi tubuh kamera.
Sedangkan MHG-XPRO3 hand grip meningkatkan handling kamera, terutama saat menggunakan lensa aperture yang lebih besar.
Hadir secara resmi di Indonesia, Fujifilm X-Pro3 dilepas di pasaran dengan harga Rp27,999 juta untuk varian Black dan Rp30,999 juta untuk varian dura black dan dura silver, dengan pre-order pada 23-25 November 2019.
Baca juga: Fujifilm luncurkan smartphone printer Instax Mini Link
Baca juga: Fujifilm luncurkan mirrorless X-T30
Baca juga: Fujifilm hadirkan kamera Hybrid pertama dengan motion mode
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019