Sebagian penumpang telah diturunkan di Bandara Halim atas permintaan sendiri
Jakarta (ANTARA) - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 271 rute Banyuwangi-Jakarta yang seharusnya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, namun harus mendarat darurat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada pukul 11.50 WIB, karena cuaca buruk di Cengkareng.
“Bersama ini disampaikan bahwa sebagian penumpang telah diturunkan di Bandara Halim atas permintaan sendiri,” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Hindari kerugian Garuda kurangi frekuensi penerbangan ke Hong Kong
Ikhsan menjelaskan setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di Bandara Halim.
“Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodasi permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta berkoordinasi dengan ground handling yang ada di Halim,” katanya.
Garuda Indonesia tidak memiliki rute penerbangan dari dan ke Halim dan tidak memiliki izin menurunkan penumpang di Halim. Garuda Indonesia juga tidak memiliki ground handling di Halim sehingga perlu waktu untuk berkoordinasi untuk mengakomodasi permintaan penumpang tersebut.
Sesuai aturan penerbangan di domestik dan internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan, namun Garuda harus melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim.
Saat ini, sebagian penumpang telah turun dari pesawat dan sebagian penumpang akan diterbangkan kembali ke Cengkareng setelah proses di Halim selesai.
Dari total 94 penumpang, sebanyak 69 penumpang memutuskan turun di Halim, 25 penumpang melanjutkan perjalanan ke Cengkareng.
Garuda Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang bahwa pendaratan yang seharusnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng terpaksa dialihkan ke Halim untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang.
Garuda Indonesia juga membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan otoritas dan ground handling untuk penurunan penumpang karena Halim bukan tujuan akhir (last destination) pesawat GA 271.
Baca juga: Menhub pantau operasional Sriwijaya setelah putus dengan Garuda
Baca juga: Garuda restrukturisasi bisnis Merpati Airlines
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019