"Sejak beberapa pekan lalu aparat TNI dan Polri sudah mengeluarkan imbauan agar pendulang sebaiknya turun ke Timika, mengingat situasi keamanan di lokasi pendulangan cukup rawan. Kami minta pendulang segera tinggalkan lokasi pendulangan untuk mengant

Timika (ANTARA) - Jajaran pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan/KKSS Mimika, Papua mengimbau para pendulang emas di Kali Kabur kawasan PT Freeport Indonesia agar segera meninggalkan area itu dan turun ke Timika.

"Sejak beberapa pekan lalu aparat TNI dan Polri sudah mengeluarkan imbauan agar pendulang sebaiknya turun ke Timika, mengingat situasi keamanan di lokasi pendulangan cukup rawan. Kami minta pendulang segera tinggalkan lokasi pendulangan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," kata Ketua KKSS Mimika Syamsuddin Baena Bandora, di Timika, Jumat.
Baca juga: Papua Terkini - Panglima TNI bantu heli selidiki keberadaan pendulang

Syamsuddin mengakui warga KKSS yang bekerja mengais butiran emas di Kali Kabur cukup banyak.

Kali Kabur yang mengalir dari dataran tinggi di pabrik pengolahan bijih emas PT Freeport Indonesia di Tembagapura juga menjadi akses mengalirkan material tailing untuk diendapkan di wilayah dataran rendah Mimika hingga ke biibir pantai Mimika Timur.

Saat ini tercatat terdapat ribuan orang bekerja sebagai pendulang emas di Kali Kabur.

Syamsuddin mengatakan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, situasi kamtibmas di Papua biasanya menghangat menjelang 1 Desember yang diperingati sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh sebagian warga Papua.
Baca juga: Papua Terkini - 47 warga diduga pendulang dievakuasi ke Tanah Merah

Sehubungan dengan itu, pihaknya berharap warga pendulang mengindahkan pesan-pesan kamtibmas yang telah dikeluarkan pihak aparat keamanan bersama pemerintah daerah setempat.

"Kita semua harus belajar dari kejadian pembantaian puluhan orang di Kabupaten Nduga pada 2018. Begitu juga kasus-kasus kekerasan yang terjadi di sejumlah kabupaten di pedalaman Papua. Kita semua tidak mengharapkan ada kejadian serupa di Mimika. Makanya semua pihak harus ekstra waspada menjaga keamanan diri masing-masing," ujarnya lagi.

KKSS juga menyoroti kasus pembunuhan terhadap seorang pekerja kayu olahan di Kilometer 7 Jalan Trans Timika-Paniai pada Kamis (21/11).

Korban atas nama Sumarna (33), warga asal Pandeglang, Banten itu ditemukan oleh rekan kerjanya dalam kondisi meninggal dunia dengan sejumlah luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya sekitar 200 meter dari ruas Jalan Trans Timika-Paniai.
Baca juga: Papua Terkini - Pendulang emas dianiaya hingga tewas lima orang

Kasus tersebut sedang diselidiki oleh jajaran Polsek Kuala Kencana.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019