Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil optimistis rencana privatisasi PT Garuda Indonesia melalui pola penjualan saham perdana kepada publik (IPO) sebesar 40 persen tahun 2009 dapat terlaksana. "Tahun ini (2008) sudah tidak mungkin, akan tetapi optimis dapat terealisasi pada tahun 2009," kata Sofyan Djalil, di Jakarta, Jumat. Sebelumnya, Komisi XI DPR-RI menyetujui IPO tiga BUMN yaitu Krakatau Steel, Bank BTN, dan Garuda Indonesia. Menurut Sofyan, IPO Krakatau Steel dan Bank BTN kemungkinan bisa dilakukan pada tahun ini juga karena memang persiapannya sudah dilakukan. Sedangkan Garuda masih harus melakukan persiapan yang lebih matang. Data Kementerian BUMN menyebutkan, saham pemerintah di PT Garuda Indonesia mencapai 95,44 persen. Perseroan menargetkan dana hasil IPO mencapai Rp4,2 triliun, di mana sebanyak Rp2,5 trilun untuk membayar utang, dan Rp1,7 triliun untuk menambah jumlah armada pesawat. Dengan pelaksanaan IPO, pada 2012 proyeksi pendapatan perusahaan bisa mencapai Rp59,43 triliun meningkat dari proyeksi pendapatan 2008 Rp18,92 triliun. Sofyan berpendapat, industri penerbangan tidak akan terpengaruh dari krisis global yang cenderung merebak belakangan ini. "Bisnis penerbangan lebih fleksibel, karena akan tetap bergerak seiring dengan perkembangan sektor keuangan," katanya. Menurutnya, yang penting saat ini adalah DPR telah memberikan izin sehingga tinggal bagaimana implementasinya. Terkait kondisi keuangan Garuda yang masih dililit utang, Sofyan menjelaskan masih harus dikaji bagaimana IPO tersebut dilakukan sejalan dengan program penuntasan restrukturisasi utang yang sedang berjalan. "IPO dibutuhkan untuk memperkuat modal guna menunjang pertumbuhan perusahaan, serta memberikan kesempatan untuk memperoleh sumber daya keuangan jangka panjang," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008