Canberra, (ANTARA News)- Seorang gubernur distrik Afghanistan tewas dalam satu baku tembak yang melibatkan tentara pasukan khusus Australia, kata militer Australia, Jumat. Gubernur distrik Chora dan pemimpin suku Rozi Khan Barekzai termasuk diantara sejumlah orang yang tewas ketika satu patroli Australia terlibat baku tembak Kamis dekat pangkalan mereka Tarin Kowt, kata Pasukan Pertahanan Australia (ADF) dalam sebuah pernyataan, demikian diwartakan Reuters. "Tidak mungkin untuk memutuskan saat ini bahwa ia tewas akan tembakan ADF," kata militer. Australia , sekutu dekat Washington adalah anggota koalisi pimpin AS yang tiba di negara itu tahun 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban dan mengusir para pendukung Al Qaida. Australia masih memiliki sekitar 1.000 personil pasukan tempur dan rekonstruksi di provinsi Oruzgan di selatan, di mana mereka ditempatkan bersama dengan pasukan Belanda. Para komando pasukan khusus Australia sedang berjalan kaki ketika mereka ditembaki oleh para penyerang yang tidak dikenal, membalas serangan itu untuk membela diri, kata pernyataan ADF. "Laporan awal menunjukkan bahwa sejumlah warga lokal tewas dan cedera dalam baku tembak itu ," katanya dan menambahkan Polisi Nasional Afghanistan juga berada di sekitar lokasi itu. Serangan terhadap Khan kini sedang diusut oleh Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dan pihak berwenang Afghanistan, kata pernyataan itu. Kantor Presiden Hamid Karzai mengatakan Khan, mantan komandan mujahiddin dan sekutu presiden itu , tewas dalam satu "kesalahan pengertian " yang melibatkan "pasukan asing" dan pasukan keamanan Afghanistan," kata laporan media Australia. Komnadan Polisi provinsi , Jendral Juma Gulab Khan mengemukakan kepada suratkabar Sydney Morning Herald Newspaper bahwa dua orang tewas dua lainnya cedera dalam baku tembak itu. Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah komandan NATO di Afghanistan Jenderal David McKiernan mengusulkan peninjauan kembali metode-metode tempua setelah sebanyak 92warga sipil tewas dalam satu serangan udara AS.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008