Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran peringkat satu dunia Nova Widianto/Liliyana Natsir dengan mudah melaju ke semifinal Jepang Terbuka Super Series, setelah mengalahkan pasangan baru sesama Indonesia Flandy Limpele/Greysia Polii 21-13, 21-12.
Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat, pasangan pemenang medali perak Olimpiade Beijing itu hanya membutuhkan waktu 22 menit untuk menang, sekaligus memastikan tempat di semifinal kejuaraan Super Series pertama setelah Olimpiade itu.
"Mereka mainnya terlalu lamban dan tidak ada playmaker yang bisa mengatur permainan. Jadi mainnya cuma menunggu saja," ujar Nova usai pertandingan mengenai kelemahan lawan yang baru pertamakali ia hadapi itu.
Pasangan juara dunia itu langsung melaju hingga 12-1 dengan sembilan angka beruntun saat mengawali game pertama sebelum menutupnya dengan kemenangan 21-13 dalam sembilan menit.
Meski sempat tertinggal di awal game kedua, Nova/Liliyana langsung melaju usai meraih enam angka untuk memimpin 11-5 sebelum mencatat kemenangan 21-12.
Pada semifinal turnamen berhadiah 200.000 dolar AS itu, Nova/Liliyana akan menghadapi pasangan Korea Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung yang menyisihkan sesama ganda Korea Cho Gun Woo/Ha Jung Eun dengan kemenangan 21-14, 18-21, 21-15.
Semifinal lainnya akan mempertemukan pasangan Indonesia unggulan kelima Muhammad Rijal/Vita Marissa dengan ganda Thailand Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul setelah keduanya menyisihkan harapan tuan rumah Jepang.
Rijal/Vita menang atas pasangan Noriyasu Hirata/Shizuka Matsuo 21-9, 21-17, sedangkan Songphon/Kunchala menundukkan unggulan delapan Keita Masuda/Miyuki Maeda 21-17, 21-11.
Taufik Menyerah
Sementara itu, pebulutangkis tunggal putra Taufik Hidayat akhirnya menyerah pada pemain Denmark Joachim Persson setelah bermain selama 53 menit dalam pertandingan yang menegangkan dengan kekalahan tiga game 21-12, 19-21, 23-21.
Setelah memenangi game pertama 21-12 dengan mudah, Taufik tampaknya seperti akan memenangi pertandingan saat ia memimpin 17-13 pada game kedua, sebelum Joachim meraih lima angka beruntun untuk membalik keadaan dan memimpin 18-17.
Taufik sempat duakali menyamakan kedudukan pada 18-18 dan 19-19 sebelum pemain Denmark peringkat 12 dunia itu menyudahi game tersebut dengan kemenangan 21-19.
Sebaliknya pada game penentuan, saat seperti akan mengalami kekalahan setelah tertinggal 9-16, Taufik bangkit dengan delapan angka berturut-turut untuk mengungguli lawannya 17-16, dan menyamakan kedudukan hingga 21-21 sebelum akhirnya menyerah.
"Tidak tahu mengapa. Biasalah.. sudah tua," ujarnya saat ditanya mengenai kegagalan mempertahankan keunggulan pada game kedua setelah memimpin 17-13 yang memberinya peluang untuk menang dalam dua game.
Jepang Terbuka merupakan turnamen pertama Taufik sejak gagal mempertahankan gelar juara Olimpiade yang ia peroleh di Athena, setelah tersingkir pada babak 32 besar di Olimpiade Beijing bulan lalu.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008