Purwokerto (ANTARA News) - Sebanyak 47 titik rawan terdapat di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara yang perlu diwaspadai para pemudik.Menurut Kasubbag Lantas Polwil Banyumas, Kompol Muji Ediyanto, Jumat, titik-titik rawan tersebut meliputi rawan kecelakaan (laka), rawan macet, rawan banjir, rawan longsor, pasar tumpah, dan perbaikan jembatan.Untuk rawan laka, kata Muji Ediyanto, terdapat 15 titik, rawan macet 13 titik, rawan banjir 18 titik, rawan longsor tujuh titik, pasar tumpah 17 titik, dan perbaikan dua buah jembatan. Menurut dia, perbaikan jembatan yang berada pada ruas Ajibarang-Wangon dan ruas Karangpucung-Wangon dipastikan dapat selesai sebelum hari H Lebaran sehingga tidak terlalu mengganggu kelancaran arus. Sementara mengenai keberadaan "pasar tumpah", dia mengatakan, sebagian besar bukan berada pada jalur utama arus mudik. "Meski demikian, pemudik tetap diimbau untuk mewaspadai adanya pasar tumpah dan memilih jalur alternatif yang telah kita siapkan," kata Muji Ediyanto. Menurut Mudji Ediyanto , pihaknya telah menyiapkan tiga jalur alternatif yakni jalan lintas selatan Jateng, jalur tengah Banyumas-Banjarnegara-Wonosobo, dan Bumiayu-Pekuncen-Candinegara-Purwokerto. Selain itu, kata dia, Polwil bersama Dinas Perhubungan juga mempersiapkan beberapa jalur alternatif lain untuk mengurangi kepadatan arus dengan tetap memperhatikan kelas jalan. "Koordinasi tersebut dilakukan agar jangan sampai jalur alternatif yang akan dilalui, kelas jalannya tidak sesuai dengan tonase kendaraan," katanya. Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, beberapa titik rawan laka di jalur utama arus mudik Kabupaten Cilacap terdapat pada ruas Dayeuhluhur (perbatasan Jateng dan Jabar) hingga Karangpucung. Untuk Kabupaten Banyumas terdapat pada ruas Lumbir-Wangon, Pekuncen-Ajibarang-Wangon, dan Buntu-Sumpiuh-Tambak, sedangkan untuk jalur tengah yang merupakan jalur alternatif terdapat pada ruas Klampok-Sigaluh yang berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Titik rawan bencana alam (longsor dan banjir) terdapat pada ruas Dayeuhluhur-Karangpucung-Lumbir, Ajibarang-Wangon, dan Sumpiuh-Tambak. Titik rawan macet akibat pasar tumpah berada di Pasar Sumpiuh (termasuk perlintasan kereta api), Pasar Karanglewas (Ajibarang-Purwokerto), dan Pasar Cilemeuh-Cimanggu (Majenang-Karangpucung). Sementara jalur alternatif lainnya untuk menghindari titik rawan di ruas Dayeuhluhur-Karangpucung-Wangon yakni melalui Cukangleuleus-Sidareja-Jeruklegi-Wangon, Cukangleules-Sidareja-Gandrungmangu (Wringin Harjo)-Karangpucung-Wangon, Karangpucung-Gandrungmangu-Jeruklegi-Wangon, dan Wanareja-Salebu-Majenang. Jalur alternatif pada ruas Bumiayu (Kabupaten Brebes)-Purwokerto yakni simpang tiga selatan batas wilayah Brebes dan Banyumas-Kranjan-Pekuncen-Pasiraman-Karangklesem-Candinegara-Cikembulan-Kalisari-pertigaan Losari (Cilongok)-Purwokerto. Jalur alternatif dari Purwokerto menuju Yogyakarta dapat melalui simpang empat Tanjung (Purwokerto)-simpang Pasar Patikraja-Kebasen-Sampang-Cilacap/Yogyakarta, simpang empat Tanjung (Purwokerto)-simpang Pasar Patikraja-Pegalongan-Kaliori-Banyumas-Yogyakarta, atau persimpangan eks Kawedanan Banyumas-Kedunguter-Danaraja-simpang empat Sokawera-Tanggeran-Klinting-Kemawi-Karang Gintung-persimpangan Pasar Wijahan-Yogyakarta. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008