Jakarta (ANTARA News) - Pihak manajemen Plaza Indonesia mengakui, ledakan di pusat perbelanjaan itu pada Jumat dinihari terjadi karena kecelakaan dalam pekerjaan pergantian gas yang dilakukan di sebuah restoran di lantai dasar plaza. "Saya tegaskan, ledakan terjadi betul-betul karena kecelakaan kerja dan bukan karena bom atau aksi teroris," kata Direktur Plaza Indonesia, M Sjohirin, kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Sjohirin memaparkan, ledakan yang terjadi di Restoran Imperial Treasure pada pukul 00.10 WIB itu berlangsung saat dilaksanakan pekerjaan penggantian meteran gas dari sistem analog kepada sistem digital. Kecelakaan itu, lanjutnya, berawal karena ada sisa gas yang keluar dan terkumpul. Akumulasi dari gas itu menyebabkan gesekan dengan udara dan memicu ledakan. Berdasarkan pantauan ANTARA, lokasi kejadian masih ditutup dengan garis kuning. Para wartawan juga masih belum bisa masuk dan melihat langsung titik lokasi kejadian. Pihak kepolisian juga masih mengadakan penyelidikan secara intensif tentang ledakan yang menyebabkan tujuh orang terluka dan tiga orang dirawat intensif di RS Pelni Petamburan. Sebelumnya, Kapolres Metro Jakpus Kombes Ike Edwin mengatakan, terdapat sekitar empat orang saksi yang diperiksa terkait peristiwa nahas tersebut. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008