Kanit 2 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrikum) Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Hendro Sukmono mengatakan 52 adegan tersebut mewakili sembilan kegiatan.
"Diantaranya tiga adegan penyiraman, mewakili tiga tempat kejadian perkara, kemudian tiga kegiatan percikan air dengan soda api dan kegiatan pemberian dari soda api itu sendiri," ujar Hendro di Jakarta, Kamis (21/11).
Dalam rekonstruksi, FY memerankan dirinya membeli bahan kimia soda api dan meraciknya. Namun di awal rekonstruksi, adegan pelaku menyiramkan cairan kimia ke para korbannya tidak dilakukan di TKP melainkan dipindah ke Polda Metro Jaya.
Dalam adegan rekonstruksi, FY awalnya mengemas soda api dalam kemasan botol yang telah dicampur air.
Usai mencampurnya, FY membawa botol berisi soda air sembari mengendarai motor dan mencari target korban perempuan secara acak.
Baca juga: Penyiram cairan kimia dipastikan tidak alami gangguan jiwa
Baca juga: Penyiram cairan kimia sudah beraksi empat kali Setelah menemukan calon korban, lantas FY membuka tutup botol dan menyiramkan cairan tersebut ke arah korban.
Saat menyiramkan cairan soda api itu, tersangka FY sengaja tidak menengok ke arah korban dan langsung kabur.
Adegan FY membeli soda api diperagakan pelaku di salah satu toko bangunan di Kembangan Raya. Kemudian berpindah ke toko bangunan di Jalan Meruya Ilir, Jakarta Barat.
Temuan terbaru dalam rekonstruksi tersebut adalah lokasi FY meracik soda api sebelum adegan penyiraman berlangsung.
"Awalnya dia hanya melakukan dua lokasi peracikan, yaitu di gerai AC dan di Taman Aries, namun ternyata dari hasil interogasi dan tambahan dia menyampaikan kalau di TKP terakhir dia meraciknya di warung kopi dekat Polsek Kebon Jeruk yang tadi baru saja kita laksanakan," kata Hendro.
Baca juga: Cairan kimia tersangka FY di Jakbar adalah soda api
Baca juga: Tiga kasus penyiraman cairan kimia dilakukan satu orang Sebelumnya, warga Jakarta Barat digegerkan dengan empat peristiwa penyiraman cairan kimia.
Kasus pertama terjadi di Jakarta Barat pada 3 November 2019, namun dalam tidak ada korban dalam kasus ini dan korban juga tidak melapor ke polisi.
Kasus kedua dialami dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat berinisial A dan PN yang sedang berjalan kaki di Jalan Kebon Jeruk Raya pada Selasa (5/11).
Disusul kemudian penyiraman cairan kimia kepada seorang nenek pedagang sayuran di Taman Aries, Meruya Utara, Kembangan, pada 8 November.
Selanjutnya menimpa enam siswi SMPN 207 Kembangan. Mereka menjadi korban penyiraman cairan kimia sepulang sekolah di Jalan Mawar, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Polisi kemudian bergerak cepat dengan memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan berhasil mendapat gambar tersangka FY.
Baca juga: Wali Kota Jakbar imbau warga waspada penyiraman cairan kimia
Baca juga: Polda Metro Jaya tangkap pelaku penyiraman cairan kimia di Jakbar
Polisi kemudian menangkap FY di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian ketiga, yakni di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat sekitar pukul 18.30 WIB.
Saat diperiksa, tersangka FY mengaku frustrasi dengan masa lalunya, yakni pernah jatuh dari lantai tiga dan tidak punya biaya berobat.
Rasa frustrasinya itu berkembang dan membuatnya ingin orang lain merasakan penderitaannya. Hal itulah yang mendorongnya untuk melakukan penyerangan dengan soda api.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019