New York (ANTARA News) - Dolar AS menguat Kamis waktu setempat, di tengah kegelisahan para investor dalam menghadapi berlanjutnya kekacauan finansial dan kekhawatiran atas kesehatan sistem perbankan AS. Euro pada 2100 GMT dikutip pada 1,4348 dolar terhadap 1,4323 dolar akhir Rabu di New York. Greenback juga meningkat menjadi 105,37 yen, dari 104,56 yen pada Rabu. Dolar telah melemah dalam beberapa hari terakhir sebagai reaksi atas pergolakan di sektor perbankan dan asuransi yang telah mendorong konroversi -- dan merugikan -- intervensi pemerintah AS. Dalam langkah terakhirnya, Federal Reserve AS pada Kamis bersama bank-bank sentral seluruh dunia menyediakan lebih dari 300 miliar dolar untuk menjaga aliran kredit melalui pasar-pasar keuangan global. Bob Kozak dari Alaron Trading mengatakan tindakan bank sentral menambah likuiditas "mendorong para pedagang mengambil banyak risiko dan membeli mata uang dengan imbal hasil tinggi." Para analis Merrill Lynch mengatakan berlanjutnya kekacauan di pasar AS menjadi sebuah dilema bagi para investor. Mereka mengatakan implikasi dari "ketidakpastian pasar" di Amerika Serikat belum berakhir. Dolar "berperan sebagai sebuah safe haven yang diperlukan untuk keseimbangan terhadap prospek sektor finansial dan imbal hasil yang rendah." Dalam keadaan ekonomi bermasalah para investor biasanya lebih tertarik terhadap mata uang AS sebagai tempat berlindung dari tekanan namun status safe-haven dolar dalam jangka panjang dapat membahayakan sektor finansial AS yang kini sedang mengalami krisis. Bank BNP Paribas, Perancis, mengatakan fungsi "safe-haven" dari dolar telah mengundang pertanyaan, memberikan sterling dan euro untuk menggarisbawahi beberapa penurunan mereka baru-baru ini. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,1047 franc Swiss dari 1,1027. Pound naik menjadi 1,8185 dolar dari 1,8176 dolar, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008