Bandarlampung (ANTARA News) - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Sugeng P Harianto MS minta para mahasiswa di PTN itu tetap dapat bersikap kritis dalam menyikapi kebijakan di kampusnya maupun persoalan di dalam masyarakat."Mahasiswa itu ya harus tetap kritis, tidak jadi masalah untuk kami di Unila ini," kata Sugeng, saat menghadiri buka bersama dengan Pengurus dan alumni UKPM Teknokra Unila, di Bandarlampung, Kamis malam. Acara ini dihadiri pula perwakilan pengurus unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Unila dan juga Presiden BEM Unila, Aris Supriyanto.Sugeng mempersilakan mahasiswanya untuk terus mengkritisi kebijakan yang diambil Rektorat dan pihak fakultas yang dinilai keliru atau memberatkan serta tidak cocok dengan mahasiswa.Namun diingatkan, jangan sampai sikap kritis itu menjurus pada persoalan pribadi dan menyentuh keluarganya."Kalau saya dikritik mahasiswa soal kebijakan sebagai Rektor Unila, silahkan saja, dan saya siap mengajak dialog untuk memperbaiki kebijakan yang dianggap keliru itu," kata Sugeng, didampingi Pemimpin Umum SKM Teknokra, Edi Prasetyo. Tapi dia mengaku akan marah dan pernah marah kepada para mahasiswa itu, karena melakukan aksi unjukrasa di depan rumah dinasnya. "Itu di rumah `kan menjadi hak istri dan anak-anak serta keluarga saya. Jadi tidak pas kalau demo di rumah rektor terkait kebijakan saya yang dikritisi, karena anak dan istri di rumah tidak tahu menahu masalah seperti itu," kata dia lagi. Rektor Unila itu juga menegaskan bahwa ke depan pada saatnya Unila, mau tidak mau, akan menerapkan kemandirian dan otonomi. Apalagi kalau aturan tentang badan hukum perguruan tinggi (BHPT) telah diundangkan dan diberlakukan. Dia hanya mengingatkan bahwa kepastian semua itu merupakan keputusan pemerintah pusat dan DPR RI, sehingga kalau telah diberlakukan, Unila juga harus menjalankannya. Prof Sugeng juga minta mahasiswa Unila dapat bergiat dalam kegiatan ekstra kampus selain melaksanakan studi dengan baik, antara lain untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan potensi diri yang dimiliki. Mahasiswa Unila juga diingatkan untuk dapat membaur dan terjun serta melihat dan merasakan kehidupan masyarakat di sekitarnya, tidak hanya belajar dan belajar. Tujuannya adalah setelah lulus dan terjun ke masyarakat--apalagi kemudian berhasil menjadi pemimpin--akan mengetahui persoalan masyarakat yang sebenarnya dan berpeluang mengatasi masalah tersebut.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008