Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengusut transaksi atau transfer dana Komisaris Utama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) Herman Ramli ke bank-bank asing maupun lokal.
"Kami akan akan terus mencari semua aset-aset Komisaris Utama SPS dan akan minta bantuan PPATK untuk mengusut semuanya termasuk transfer dana ke bank-bank asing di luar negeri," kata Ketua Bapepam Fuad Rahmany di Jakarta, Senin.
Sejauh ini, Herman Ramli sebagai pemilik Sarijaya telah menjaminkan aset berupa perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi dan pabrik plastik yang nilainya sekitar Rp 50 miliar. Sedangkan, dana sekitar 9 ribu nasabah yang digelapkan berjumlah Rp 245 miliar.
Fuad menambahkan untuk investor baru yang akan mengambil alih SPS harus bersedia menanggung dana sejumlah investor yang dananya di gelapkan tersebut.
Sementara itu Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah mengatakan, sudah ada 4 investor baru yang menyatakan siap mengambilalih PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS).
"Investor yang menghubungi saya lewat telepon ada sekitar 4, tapi saya belum bisa umumkan karena proses verifikasi masih berlangsung dan mohon bersabar. Karena fokus awal kita adalah bagaimana rekening efek itu bisa kita verifikasi, dan jika itu sudah selesai dan benar, atau sudah keliatan bolongnya, kita akan distribusikan kembali ke nasabah atau pembeli baru yang bersedia bertanggungjawab atas itu" katanya.
Erry mengatakan, akan secepatnya menyelesaikan verifikasi SPS untuk segera dapat melaporkan asetnya ke nasabah selanjutnya dilakukan pencocokan data. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009