Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia mengacam Barat yang mendukung pembunuh warga Rusia dalam perang negara itu dengan Georgia dan menyatakan Rusia akan "mengambil langkah" untuk menghukumnya. "Mitra Barat kami harus memilih, memihak pembunuh warga Rusia atau melepaskan dukungan tak terbatas bagi mereka," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada parlemen Rusia dalam pidato yang ditayangkan langsung oleh televisi setempat, Kamis. Lavrov berbicara di hari yang sama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice akan menyampaikan pidato utama mengenai hubungan Rusia-Amerika Serikat dan masa depan Rusia dalam urusan antarbangsa. "Kami tidak jatuh ke dalam anti-Amerikanisme, mengambil sikap, menerapkan aturan mata untuk mata dan tentu saja kami tidak akan berkelahi dengan Eropa. Tetapi kami tidak bisa mengabaikan seruan (Barat) untuk menghukum Rusia," tandas Menlu. Lavrov mengecam "kekurangterbukaan" kebijakan politik luar negeri AS seraya merujuk sidang 9 September Kongres AS yang berbeda pendapat dengan Gedung Putih dalam kebijakannya terhadap Georgia. Menlu Rusia ini mereferensi pernyataan wakil rakyat Dana Rohrabacher yang menyalahkan Georgia karena memulai perang dengan menyerang daerah pemberontak Ossetia Selatan. Tanggapan Rohrabacher, hal yang langka seorang politikus Barat memihak Moskwa atas perang di Georgia, disiarkan besar-besaran di media Rusia. Rusia mengirimkan tentara dan senjata berat ke Georgia bulan lalu untuk menghalau serangan atas Ossetia Selatan yang memicu ketegangan hubungan diplomatik diantara Moskwa dan Barat. Pasukan Rusia ahir pekan lalu menutup lima pos di Georgia Barat seperti yang telah dijanjikan Moskwa untuk membongkar dan meninggalkan wilayah pemberontak Abhkazia. Tentara Rusia menutup markas mereka di Nabada dan Patara Poti, di luar pelabuhan penting Georgia, Poti, di samping di Teklati dan Pirveli Maisi, dekat kota Senaki. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008